Budayawan Mohamad Sobary: Bahlil Menjadi Menteri yang Harus Dibuang

photo author
- Minggu, 9 Februari 2025 | 13:00 WIB
Mohamad Sobary (Tangkap layar youtube Anak Bangsa TV)
Mohamad Sobary (Tangkap layar youtube Anak Bangsa TV)

bisnisbandung.com - Budayawan Mohamad Sobary menyoroti kinerja Menteri ESDM Bahlil Lahadalia yang dinilai gagal dalam menangani distribusi gas bagi masyarakat.

Menurutnya, antrean panjang gas yang terjadi belakangan ini bukanlah kebijakan Presiden Prabowo Subianto, melainkan kegagalan koordinasi di tingkat kementerian.

Isu kelangkaan gas LPG yang berujung pada antrean panjang di berbagai daerah dinilai sebagai tanda buruknya pengelolaan teknis di kementerian terkait.

“Artinya, Presiden tidak tahu urusan-urusan teknis praktis di tingkat bawah. Presiden berpikir secara umum mengenai hal-hal besar. Hal-hal teknis itu urusan Menteri,” jelas Sobary dilansir Bisnis Bandung dari youtube Anak Bangsa TV.

Baca Juga: Pak PIP Kami Dipotong Rp 250 Ribu! Curhatan Siswa ke Dedi Mulyadi

 Sobary menilai bahwa kebijakan teknis terkait distribusi gas tidak dikelola dengan baik sehingga berdampak langsung pada masyarakat.

Situasi ini mengingatkan pada masa lalu ketika antrean panjang terjadi akibat distribusi energi yang tidak tertata dengan baik.

Selain itu, kegagalan dalam mengelola kebijakan teknis ini dinilai mencoreng citra Presiden Prabowo yang berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik bagi rakyat.

 Janji pemerintahan saat ini untuk memenuhi kebutuhan rakyat dinilai tidak sejalan dengan kebijakan yang diterapkan oleh menteri terkait.

Baca Juga: Heboh Kaesang Pakai Kaos Adili Jokowi, Hersubeno: Emang Berani?

Bagi Sobary, kegagalan ini menunjukkan bahwa Bahlil tidak memiliki kapasitas untuk menangani tugasnya dengan baik.

“Bahlil tidak mengerti kebijakan teknisnya. Kebijakan teknis mengenai hal yang berhubungan dengan gas itu, itu dilihat dari atas, tetapi dia tidak mampu melihat pada tingkat praktis sehari-hari,” paparnya.

Buruknya kinerja ini juga diperparah dengan adanya kepentingan politik yang melibatkan posisinya di kabinet.

Baca Juga: Tanah Rakyat Bukan untuk Oligarki, Said Didu: Geram, Segera Kembalikan!

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Alit Suwirya

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X