bisnisbandung.com - India memberikan peringatan kepada Indonesia terkait defisit neraca perdagangan yang terus membesar.
Jika ketidakseimbangan ini tidak segera diatasi, India mempertimbangkan untuk mencari sumber alternatif untuk komoditas yang selama ini diimpor dari Indonesia, seperti batu bara dan kelapa sawit.
Utusan Khusus Presiden RI Bidang Iklim dan Energi, Hashim Djojohadikusumo, mengungkapkan bahwa pemerintah India menyampaikan kekhawatiran mereka terhadap defisit perdagangan yang mencapai 13 miliar dolar AS.
Baca Juga: Jokowi Cemas Prabowo dan Megawati Bertemu? Hendri Satrio: Ini Bisa Berpengaruh Besar!
“Mereka juga curhat, ada keluhan, karena ternyata neraca perdagangan Indonesia-India sangat memadai bagi Indonesia. Kalau enggak salah, defisit perdagangan itu mencapai sampai 13 miliar dolar,” terangnya dilansir Bisnsi Bandung dari youtube CNBC Indonesia, Sabtu (1/2/25).
Hashim menegaskan bahwa India merasa perlu mencari langkah strategis guna mengurangi ketimpangan ini.
India, sebagai salah satu konsumen terbesar kelapa sawit dan batu bara dari Indonesia, menyampaikan secara diplomatis bahwa jika Indonesia tidak mengambil langkah untuk menyeimbangkan neraca perdagangan, mereka akan mempertimbangkan sumber alternatif.
Baca Juga: Panda Nababan Sentil Elite Politik, Rakyat Tidak Bodoh Mereka Tahu Siapa yang Berbohong!
“Itu ada imbauan sekaligus ancaman yang saya dapat. Ancaman yang secara diplomatis ancaman, tapi ancaman juga. Kalau Indonesia tidak imbang dan tidak berusaha menutupi defisit yang besar, India akan cari sumber-sumber lain,” lanjutnya.
Meskipun demikian, Hashim menilai Indonesia memiliki posisi kuat sebagai produsen utama kelapa sawit global dan pemasok batu bara dengan harga kompetitif dibandingkan negara lain seperti Australia dan Afrika Selatan.
Di sisi lain, hubungan bilateral antara Indonesia dan India tetap berjalan baik. Hashim menyoroti bahwa pemerintah India menunjukkan rasa hormat dan apresiasi yang besar terhadap Indonesia.
Baca Juga: Irma Suryani: Jokowi Virus yang Harus Diakhiri dalam Pemerintahan Prabowo!
Hal ini terlihat dari kehadiran Presiden Prabowo Subianto sebagai tamu kehormatan dalam perayaan Republic Day ke-76 India, melanjutkan tradisi hubungan erat yang telah terjalin sejak era Presiden Soekarno.
“Saya baru tahu, mereka sudah adakan Republic Day ini sudah 76 kali. Tamu pertama di India itu Presiden Soekarno, tamu ke-15 itu Presiden Prabowo Subianto. Begitu mereka hormati Indonesia, itu luar biasa. Itu India ya,” papar Hashim Djojohadikusumo.***
Artikel Terkait
Lihat Beda Jokowi dan Prabowo, Adi Prayitno: Satu Borong Buku Satu Jarang Pergi Ke Luar Negeri
100 Hari Kabinet Prabowo, Andrinof Chaniago: Layak Dinilai atau Terlalu Dini?
Prabowo di Mata Adi Prayitno, Humor Politik yang Menggetarkan Arena
Faizal Assegaf: Genk Solo di Kabinet, Hambatan Bagi Prabowo dalam Mewujudkan Visi
Irma Suryani: Jokowi "Virus" yang Harus Diakhiri dalam Pemerintahan Prabowo!
Jokowi Cemas Prabowo dan Megawati Bertemu? Hendri Satrio: Ini Bisa Berpengaruh Besar!