Bisnisbandung.com - Kasus pembangunan pagar laut ilegal di wilayah Kabupaten Bekasi kembali menuai perhatian publik.
Gubernur Jawa Barat Terpilih Dedi Mulyadi mendesak pemerintah provinsi untuk segera mengambil tindakan tegas.
Dedi Mulyadi meminta Sekretaris Daerah (Sekda) Jawa Barat memberikan teguran keras hingga melakukan pembongkaran terhadap bangunan yang melanggar aturan ini.
Wilayah pesisir Kabupaten Bekasi sebenarnya telah diatur dalam Perda Nomor 9 Tahun 2022 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Laut.
Menurut Kepala Bidang Kelautan Jawa Barat zona tersebut diperuntukkan bagi aktivitas energi dan pelabuhan, termasuk perluasan Tanjung Priok.
Namun pagar laut yang dibangun ini tidak memiliki izin yang sah baik dari Kementerian Kelautan maupun dari Pemprov Jawa Barat.
"Pembangunan pagar laut ini tidak sesuai dengan aturan. Perusahaan tidak memiliki Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang Laut (KKPRL) yang merupakan syarat wajib untuk aktivitas seperti ini," ungkap Dedi Mulyadi dalam youtubenya.
Baca Juga: Sobary Geram dengan Para Penjilat Jokowi: Membabi Buta Membela
Tidak hanya ilegal pagar laut tersebut juga menimbulkan dampak lingkungan serius.
Dedi Mulyadi mengungkapkan adanya laporan seekor lumba-lumba yang mati terjerat di pagar itu.
"Ini bukti nyata dampak buruk dari pembangunan tanpa kajian. Lumba-lumba mati ini tidak hanya menyentuh isu lingkungan tapi juga menyakitkan secara emosional terutama bagi anak-anak yang mencintai satwa ini," tambahnya.
Dedi Mulyadi mendesak Sekda Jawa Barat untuk segera bertindak.
Ia menilai Dinas Kelautan dan Perikanan Jawa Barat memiliki kewenangan untuk memberikan surat teguran kepada perusahaan tersebut.
Baca Juga: Santer Kabar Jokowi Touring Start, Rocky Gerung: Terlihat Sedang Membutuhkan Sensasi
Artikel Terkait
Dedi Mulyadi Pertanyakan Pagar Laut di Bekasi, Ini Harus Diusut!
Evaluasi 3 Bulan Kabinet, Prabowo Apresiasi Kinerja Menteri-Menterinya
Bongkar Pagar Laut Saja Tak Cukup, Rocky Gerung: Usut Aktor di Baliknya!
Dedi Mulyadi Soroti Ketimpangan Anggaran Pemprov Jabar, Hibah Rp 3,5 Triliun Jadi Sorotan
Hendri Satrio Sebut Pagar Laut PIK 2 Bisa Picu Konflik, Desak Pemerintah Bertindak Cepat
Jokowi Jadi Satrio Wirang, Mohamad Sobary: Kehilangan Segalanya!