“Uang dari hasil menggusur rakyat tetap haram sekalipun diberikan kepada ulama atau tokoh masyarakat,” ucapnya.
Ia juga mempertanyakan pihak-pihak yang memuji pengembang karena dianggap membuka lapangan kerja, tetapi mengorbankan kedaulatan bangsa.
Said Didu mengingatkan para tokoh bangsa termasuk mantan prajurit dan ulama untuk tidak menjadi “jongos” dari pihak yang ingin menjual bangsa.
Baca Juga: Uya Kuya Viral Ditegur saat Bikin Konten di LA, Jhon Sitorus: Anggota DPR RI Mencoreng Indonesia
Ia menyerukan agar mereka kembali pada nilai-nilai Sapta Marga dan Sumpah Prajurit demi menjaga kedaulatan Indonesia.
“Negara kita sedang terancam. Jangan jual murah nilai-nilai bangsa hanya demi uang dan kekuasaan,” tutupnya.***
Artikel Terkait
Raja Yogya Bertemu Raja Abal-abal, Ikrar Nusa Bhakti: Menilai Pertemuan Sultan Hamengku Buwono X dan Jokowi
Menteri KKP Sakti Wahyu Trenggono Minta Pagar Laut Tangerang Tak Dibongkar, Apa Alasan di Baliknya?
PDIP Siaga 1, Selamat Ginting: Jokowi Diduga Berupaya Rebut Kendali Demi Gibran di Pilpres 2029
Rakyat Diminta Iuran untuk Program Makan Bergizi, Adi Prayitno: Ini Salah Sasaran!
Presiden Jangan Mendahului KKP, Rofi’i Mukhlis: Investigasi Dulu Baru Putuskan!