Bisnisbandung.com - Pengamat politik Adi Prayitno menyerukan pentingnya membuka peluang bagi calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) independen di Pilpres 2029.
Menurut Adi Prayitno hal ini menjadi langkah krusial untuk memperluas akses demokrasi di Indonesia.
Adi Prayitno menekankan khususnya setelah Mahkamah Konstitusi (MK) menghapus ambang batas pencalonan presiden sebesar 20 persen.
Adi Prayitno menyoroti dominasi partai politik dalam proses politik di Indonesia.
Ia menilai monopoli ini membatasi kesempatan rakyat terbaik untuk memimpin.
“Kenapa di Pilkada calon independen diperbolehkan tetapi di Pilpres tidak? Ini menimbulkan tanda tanya besar,” ujar Adi Prayitno dalam kanal YouTubenya.
Adi Prayitno menyatakan keputusan MK yang menghapus ambang batas pencalonan presiden seharusnya menjadi pemicu untuk membuka ruang bagi calon independen.
“Setelah ambang batas presiden dihapus ini menjadi momen untuk merevisi Undang-Undang Pemilu. DPR dan pemerintah perlu membuka keran demokrasi lebih luas,” tambahnya.
Menurut Adi Prayitno hanya sekitar 20 persen masyarakat yang merasa dekat dengan partai politik sedangkan 80 persen lainnya justru alergi terhadap partai.
“Capres independen menjadi solusi untuk mengakomodasi suara mayoritas yang merasa tidak terwakili oleh partai politik,” ungkapnya.
Adi Prayitno menambahkan ketidakpercayaan ini juga tercermin pada institusi yang berafiliasi dengan partai seperti DPR dan lembaga negara lainnya.
“Selama ini semua posisi strategis politik dikendalikan partai. Saatnya kita mengubah itu,” tegas Adi Prayitno.
Baca Juga: Soroti Putusan MK, Zainal Arifin: Presiden Harus ‘Dipincangkan’ agar Tidak Cawe-Cawe Pilpres
Artikel Terkait
Anies dan Ahok Bersatu? Adi Prayitno: Ini Tamparan untuk Anak Abah dan Ahokers!
Jokowi di Titik Nadir, Ikrar Nusa Bhakti: Citra Politik yang Tergerus di Akhir Masa Jabatan
Pelemahan KPK di Era Jokowi, Pandangan Prof. Heru Susetyo tentang Korupsi di Indonesia
Eep Saefullah Fatah: Ini Satu-Satunya Cara Prabowo Membatasi Pengaruh Jokowi
Koalisi Anies-Ahok di 2029, Ikrar Nusa Bhakti: Mimpi atau Kenyataan?
Jokowi Diolok Dunia, Rocky Gerung: Prabowo Diramal Jadi Tokoh Berpengaruh 2025