Bisnisbandung.com - Keakraban yang ditunjukkan Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) saat merayakan pergantian tahun 2024 ke 2025 memicu kegemparan.
Pengamat politik Adi Prayitno menyebut momen ini sebagai "tamparan keras" bagi pendukung fanatik kedua tokoh, yakni “Anak Abah” dan “Ahokers.”
Adi Prayitno mengungkapkan bahwa banyak pihak kaget bahkan syok melihat kebersamaan Anies dan Ahok.
Baca Juga: ACE HArdware Indonesia Kini berganti Nama Menjadi AZKO
"Mereka ini pernah membelah Jakarta bahkan Indonesia saat Pilkada 2017. Isu agama dan etnis jadi alat pertarungan politik yang membuat publik terpolarisasi," ujar Adi Prayitno dalam youtube 62+.
Menurutnya di masa lalu pendukung Anies kerap menuduh Ahok sebagai penista agama sedangkan pendukung Ahok sering dicap liberal dengan kadar iman yang dipertanyakan.
Momen keakraban mereka kini justru mematahkan narasi lama tersebut.
Adi Prayitno menegaskan politik semestinya tidak diseret ke ranah agama atau identitas.
“Politik itu soal kekuasaan bukan soal siapa yang paling saleh atau siapa yang masuk surga,” katanya.
Baca Juga: Pengacara Alvin Lim Dikabarkan Meninggal Dunia
Ia mengkritik bagaimana konflik politik sering membelah masyarakat hingga ke level emosional padahal elit politiknya sendiri dapat berdamai demi kepentingan bersama.
Adi Prayitno juga menduga rekonsiliasi ini terjadi karena faktor Jokowi.
Adi Prayitno "Anies dan Ahok punya posisi politik yang sama-sama berseberangan dengan Jokowi terutama pasca Pilpres 2024."
"Ini mungkin menjadi alasan mereka kini bersatu," jelasnya.
Baca Juga: Beberapa Jenis Aset yang Bisa Menghasilkan Pasif Income, Perlu Tahun untuk Masa Pensiun yang Bahagia
Artikel Terkait
Ade Armando Bongkar Kesalahpahaman di Balik Framing Korupsi Jokowi
MK Batalkan Ambang Batas, Adi Prayitno: Gibran dan Anies Bisa Maju Tanpa Partai Besar
Keputusan Bersejarah MK, Ikrar Nusa Bhakti :Semua Partai Dapat Maju dengan Pasangan Capres-Cawapres Mereka Sendiri!
Selamat Ginting: Jokowi Dari Pemimpin Merakyat ke Tudingan Korupsi
Rocky Gerung Kritik PBNU, Kenapa Bela Jokowi dalam Kasus OCCRP?
Andy Budiman: Klarifikasi OCCRP Buktikan Jokowi Bebas dari Tuduhan!