MK Hapus Ambang Batas 20% Pencalonan Presiden, Hendri Satrio: Dapet Ilham Kali Ya

photo author
- Jumat, 3 Januari 2025 | 20:15 WIB
Hendri Satrio, Pengamat Politik (Tangkap layar youtube tvonenews)
Hendri Satrio, Pengamat Politik (Tangkap layar youtube tvonenews)

bisnisbandung.com - Mahkamah Konstitusi (MK) baru saja memutuskan untuk menghapus ambang batas 20% pencalonan presiden (presidential threshold), sebuah langkah yang membawa angin segar sekaligus tantangan baru dalam dinamika politik Indonesia.

Keputusan ini diklaim sebagai upaya untuk mendorong demokrasi yang lebih inklusif, namun menimbulkan berbagai spekulasi dan analisis di kalangan pengamat politik.

Pengamat politik Hendri Satrio menyampaikan pandangannya bahwa langkah ini dapat memberikan kesempatan lebih luas bagi tokoh-tokoh baru untuk maju dalam pemilihan presiden.

“Dapat Ilham kali ya? Tapi kan dia sudah mengatakan bahwa ini semua demi Indonesia. Kan nanti MK akan jelaskan lebih detailnya,” ungkapnya dilansir dari youtube tvonenews.

Baca Juga: Era Baru Dimulai! Rocky Gerung: Presidential Threshold Nol Persen, Dinasti Jokowi Tamat

“Tapi kalau menurut saya, mudah-mudahan, MK yang sekarang itu ingin memperbaiki citra MK yang pertama melalui keputusan-keputusannya dan membantu Indonesia lebih demokratis, gitu,” sambungnya.

Namun, ia juga menyoroti beberapa tantangan yang tetap menghambat proses tersebut, terutama terkait mahalnya biaya kampanye dan keterbatasan partai politik dalam mendukung calon.

Meski aturan kampanye telah diatur agar sebagian biaya dibiayai negara, tantangan logistik dan finansial tetap menjadi kendala utama bagi banyak tokoh potensial.

Baca Juga: Mochammad Jasin Eks Komisioner KPK Desak Jokowi Diperiksa Terkait Nominasi Pemimpin Terkorup

Hendri Satrio menilai bahwa keputusan MK ini belum tentu langsung memengaruhi dinamika koalisi yang ada, khususnya Koalisi Indonesia Maju.

“Apakah kemudian, misalnya, pertanyaan Koalisi Indonesia Maju akan pecah? Kalau dilihat dari hasil keputusan MK, sih, enggak serta-merta langsung pecah,” papar analisis Hendri Satrio.

 Biaya politik yang tinggi dan kepentingan strategis untuk tetap berada dalam lingkaran kekuasaan kemungkinan besar akan menahan perpecahan koalisi hingga pendaftaran calon resmi dimulai.

Baca Juga: Dokumen Rahasia Hasto di Prof Connie, Abraham Samad: Benarkah Ada Kaitan dengan Aib Keluarga Jokowi?

“Jadi saya yakin, kalaupun ini mau pecah, pecahnya nanti pada saat pembukaan pendaftaran dimulai,” gamblangnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Alit Suwirya

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X