"Mereka yang masih menggeliat seperti cacing kepanasan itu justru membuktikan betapa dangkalnya pemikiran mereka. Tidak ada argumen akademis hanya sekadar noise," tegas Rocky Gerung.
Rocky Gerung juga menyindir langkah Jokowi yang selalu menganggap tuduhan semacam ini sebagai fitnah atau framing.
Padahal menurut Rocky Gerung di dunia internasional opini publik jauh lebih berpengaruh daripada sekadar proses hukum yang dikuasai oleh kekuasaan.
"Masyarakat internasional telah menilai Jokowi sebagai otoriter dan koruptor. Itu tak bisa disangkal lagi," tambahnya.
Baca Juga: Amien Rais Desak Jokowi Dibawa ke Pengadilan Usai Dinobatkan sebagai Finalis Pemimpin Terkorup Dunia
Namun meskipun banyak pihak yang membela, Rocky Gerung memandang bahwa sejarah tidak bisa diputarbalikkan.
Bahkan jika pendukung Jokowi berusaha untuk memuluskan citranya kenyataannya laporan-laporan internasional ini akan tetap tercatat dalam sejarah politik Indonesia.
"Sejarah akan mencatat Jokowi sebagai seorang tiran, seorang despot, yang berusaha menghapuskan demokrasi dan merusak sistem hukum Indonesia. Dan ini akan diingat oleh generasi yang akan datang," tutup Rocky Gerung.***
Artikel Terkait
Pemilihan Gubernur oleh DPRD, Ahok: Mirip Orde Baru Rakyat Jadi Penonton
Desakan Terus Mengalir, Adi Prayitno: Publik Minta Hasto Ungkap Skandal Elite Politik
Presiden Prabowo: Indonesia Harus Tambah Lahan Sawit, Ini Alasannya
PDIP di Ujung Perpecahan, Ikrar Nusa Bhakti: Akankah Sejarah Kelam 27 Juli 1996 Terulang?
Setelah Hasto Tersangka, Adi Prayitno: Siapa yang Pantas Gantikan Megawati?
Jokowi Finalis Tokoh Terkorup 2024, Said Didu: Ini Klasternya!