Henri juga menyoroti bagaimana media dan masyarakat yang menyuarakan keprihatinan atas isu ini sering kali menjadi sasaran tudingan.
Menurutnya, tindakan menyalahkan media atau pihak yang mengkritik hanya akan memperburuk keadaan, karena fakta yang diungkap OCCRP sudah didukung oleh bukti dan analisis yang kuat.
Kasus ini, menurut Henri, menjadi pelajaran penting bagi bangsa Indonesia. Dinasti politik atau kelompok kekuasaan yang dianggap tidak transparan harus terus diawasi, terutama oleh masyarakat yang merasakan langsung dampaknya.
Baca Juga: Rinny Budoyo Ragukan Mantan Presiden Jokowi Mampu Mendirikan Partai Sendiri
Keberanian untuk menerima fakta dan bersikap kritis menjadi kunci utama untuk mendorong perubahan yang lebih baik.
Laporan OCCRP tentang nominasi pemimpin paling korup dunia memberikan dampak besar terhadap citra Indonesia.
“Kalau orang asing saja kritis pada perilaku Jokowi dan keluarga yg dianggap korup, bagaimana dengan kita rakyat Indonesia yang lebih dekat dan menyaksikan korban kebohongannya,” lugas Henri Subiakto.***
Baca Juga: PDIP Semakin Genting, Alifurrahman: Segera Jadikan Puan Ketum dan Percepat Kongres 2025
Artikel Terkait
Ikrar Nusa Bhakti: Megawati Target Terakhir Ambisi Politik Jokowi?
Jokowi vs PDIP, Rocky Gerung: Siapa yang Akan Bertahan di Tengah Konflik Politik
Said Didu Bongkar Tekanan Dinasti Jokowi di Balik Ide Nego Koruptor Presiden Prabowo
Jokowi vs Megawati: Konflik yang Melibatkan Masa Lalu dan Masa Depan Prabowo, Analisis Eep Saefulloh
Jokowi Bantah Ingin Tiga Periode Sebut Itu 'Framing Jahat', Hersubeno Arief: Apakah Masih Ada yang Percaya?
Rinny Budoyo Ragukan Mantan Presiden Jokowi Mampu Mendirikan Partai Sendiri