bisnisbandung.com - Jurnalis senior Hersubeno Arief mengungkapkan pandangannya mengenai masuknya nama mantan Presiden Indonesia, Jokowi, dalam daftar lima finalis "Person of the Year in Organized Crime and Corruption".
Nominasi tersbut berdasarkan yang dirilis oleh Organized Crime and Corruption Reporting Project (OCCRP).
Menurut Hersubeno, isu ini tidak hanya mencoreng citra Jokowi secara pribadi, tetapi juga memiliki dampak serius terhadap pemerintahan saat ini yang dipimpin oleh Presiden Prabowo Subianto.
Baca Juga: Menyambut Perayaan Tahun Baru 2025, Berikut Destinasi tempat wisata populer di kota Bandung
Ia menyoroti bahwa daftar nominasi OCCRP tahun 2024 ini diisi oleh nama-nama besar, termasuk Presiden Kenya William Ruto, Presiden Nigeria Bola Ahmed Tinubu, Mantan Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina, dan pengusaha India Gautam Adani.
Namun, masuknya Jokowi sebagai salah satu finalis menciptakan keprihatinan tersendiri bagi bangsa Indonesia, terlebih karena Jokowi sebelumnya dielu-elukan sebagai pemimpin sukses selama dua periode.
Dalam kaca mata Hersubeno, kabar ini menjadi ironi besar, terutama bagi para pendukung Jokowi yang sebelumnya menyebutnya sebagai tokoh yang layak menjadi Sekretaris Jenderal PBB.
Baca Juga: Presiden Prabowo Menyapa Warga di Bundaran HI Jakarta Pada Malam Tahun Baru 2025
“Bahkan untuk tampil di forum-forum dunia seperti yang dilakukan oleh Presiden ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono, hal ini akan menjadi sangat berat bagi Jokowi,” lugasnya dilansir dari youtube Hersubeno Point.
Ia memandang bahwa masuknya Jokowi dalam daftar ini memberikan dampak negatif pada reputasi Indonesia di kancah internasional.
“Saya kira, bagaimanapun juga, Indonesia mendapat catatan buruk. Pernah dipimpin selama dua periode oleh seorang seperti Joko Widodo, yang kemudian menjadi finalis ‘Person of the Year’ untuk perilaku yang sangat korup, tentu mencoreng nama bangsa,” terusnya.
Hersubeno berpendapat bahwa citra buruk ini berpotensi menyulitkan pemerintahan Prabowo dalam menghadapi tantangan ekonomi yang berat.
Baca Juga: Negara Paling Pertama dan Terakhir pada Perayaan Tahun Baru 2025
“Dampaknya sangat serius karena, bagaimanapun juga, citra Indonesia terpengaruh. Ini juga menjadi tantangan besar bagi pemerintahan sekarang, yang menghadapi persoalan ekonomi yang sangat berat,” bebernya.
Artikel Terkait
Ikrar Nusa Bhakti: Megawati Target Terakhir Ambisi Politik Jokowi?
Jokowi vs PDIP, Rocky Gerung: Siapa yang Akan Bertahan di Tengah Konflik Politik
Said Didu Bongkar Tekanan Dinasti Jokowi di Balik Ide Nego Koruptor Presiden Prabowo
Jokowi vs Megawati: Konflik yang Melibatkan Masa Lalu dan Masa Depan Prabowo, Analisis Eep Saefulloh
Jokowi Bantah Ingin Tiga Periode Sebut Itu 'Framing Jahat', Hersubeno Arief: Apakah Masih Ada yang Percaya?
Rinny Budoyo Ragukan Mantan Presiden Jokowi Mampu Mendirikan Partai Sendiri