Selain itu, kenaikan biaya hidup diperkirakan akan membebani keuangan keluarga, khususnya dalam memenuhi kebutuhan dasar dan akses terhadap layanan kesehatan.
Lebih lanjut, Prof Ikrar mengingatkan bahwa kebijakan ini tidak hanya menyasar barang-barang mewah tetapi juga meluas ke kebutuhan tertentu yang sebelumnya dianggap esensial.
Misalnya, beras dengan kualitas tertentu yang kini dapat terkena pajak, yang dinilai akan semakin menekan daya beli masyarakat.
“Anda bisa bayangkan betapa luasnya cakupan PPN 12% ini. Bukan mustahil, hal ini akan menimbulkan stagnasi dalam ekonomi,” lugas Profesor Ikrar Nusa Bhakti.***
Baca Juga: Ade Armando: Jokowi Digambarkan Seolah-olah Sebagai Penjahat yang Menakutkan oleh PDIP
Artikel Terkait
Bandingkan Tarif PPN, Sri Mulyani Sebut Indonesia Masih Rendah Dibandingkan Brasil hingga Filipina
Rocky Gerung Bongkar Dampak Kenaikan PPN 12%, Ekonomi Makin Sulit, Miskin Bertambah
Publik Kritik Keras PPN 12 %, Rocky Gerung: Terbaca Kepanikan dan Frustasi Sri Mulyani
Kebijakan PPN 12% Bisa Memperburuk Ekonomi, Ganjar: Saatnya Kita Berpikir Kembali
Prabowo Harus Batalkan Kenaikan PPN, Rocky Gerung: Rakyat Tidak Mampu Membayar Pajak Itu
Puan Protes Soal Kenaikan PPN Padahal PDIP Termasuk yang Mengesahkan, Rocky Gerung: Saya Kira Itu Fair