Laksamana Sukardi: Megawati Tidak Ingin Ada yang Melebihinya, Jokowi Lebih Berprestasi Darinya

photo author
- Jumat, 20 Desember 2024 | 20:50 WIB
Laksamana Sukardi (Tangkap layar youtube Total Politik)
Laksamana Sukardi (Tangkap layar youtube Total Politik)

bisnisbandung.com - Pemecatan Jokowi, Gibran Rakabuming, dan Bobby Nasution dari PDIP dinilai sebagai puncak dari dinamika internal yang telah berlangsung lama.

Laksamana Sukardi, mantan kader PDIP yang pernah dekat dengan Megawati Soekarnoputri, memberikan analisis mendalam terkait peristiwa tersebut.

Menurutnya, pemecatan ini tak lepas dari gaya kepemimpinan Megawati yang memegang kendali penuh melalui hak prerogatifnya.

“Nah, saya melihat kepemimpinan Mbak Mega. Kalau melihat ada kader yang baik, seperti Jokowi, harusnya diajak bicara sebagai mitra,” tuturnya dilansir dari Cokro TV.

Baca Juga: Ini Dia Sejumlah Tips Hidup Hemat, Agar Bisa Menabung Demi Masa Depan

“Harusnya dia dinaikkan kedudukannya sebagai mitra, karena prestasinya luar biasa. Harus diberikan reward dong. Kalau dia salah, baru diberikan punishment,” lugasnya.

Dalam struktur partai, semua kader diwajibkan untuk tegak lurus pada perintah Ketua Umum tanpa ruang diskusi atau perbedaan pendapat.

Laksaman Sukardi menyoroti bahwa salah satu alasan utama ketegangan antara Megawati dan Jokowi adalah keberhasilan Jokowi sebagai kader yang prestasinya melampaui ketua umumnya.

 Dari wali kota, gubernur, hingga presiden dua periode, Jokowi menunjukkan kemampuan luar biasa dalam memimpin.

Baca Juga: Ade Armando Sebut Pemecatan Jokowi oleh PDIP Sebagai Blunder Besar

“Saya melihat Jokowi itu sebagai kader PDIP yang berprestasi. Bahkan prestasinya melebihi ketua umumnya. Dari wali kota, gubernur, lalu jadi presiden dua periode,” paparnya.

Kesuksesan ini, menurut Sukardi, membuat Jokowi memiliki pandangan strategis yang sering berbeda dari Megawati, terutama dalam menentukan arah politik partai.

Ketegangan semakin terlihat ketika Megawati mendukung Ganjar Pranowo sebagai calon presiden tanpa berkonsultasi dengan Jokowi.

Baca Juga: Kebijakan PPN 12% Bisa Memperburuk Ekonomi, Ganjar: Saatnya Kita Berpikir Kembali

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Alit Suwirya

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X