Ia juga mengingatkan bahwa kualitas terbaik dalam memilih pemimpin tidak boleh dicampuri oleh intervensi pihak berkuasa atau pihak-pihak tertentu yang ingin mengendalikan hasil pemilihan.
Selain itu, Sobary menyoroti PDIP yang menunjukkan kekuatannya sebagai pemenang utama.
Berdasarkan data yang ada, Sobary menilai bahwa meskipun ada ketidakpuasan terhadap beberapa partai, PDIP tetap menjadi kekuatan dominan dalam politik Indonesia.
“Kita sudah benar melakukan pilkada langsung, karena itu adalah mandat reformasi. Kita harus pelihara itu,” tutup Mohamad Sobary.***
Baca Juga: Sandiaga Uno Ungkap Tren Promosi 2025, Mega Influencer Cenderung Ditinggalkan
Artikel Terkait
Tidak Ada Intervensi dari Jokowi di Pilkada, Ade Armando: Jakarta Sebagai Bukti
Prabowo Sebut Pilkada Mahal, Deddy Sitorus: Karena yang Menyeburkan Uang itu dari Elite Politik Sendiri
Ray Rangkuti: Katanya Demokrasi Makin Matang, Kenapa Malah Minta Pilkada Kembali Dipilih DPRD?
Pilkada Mahal, Qodari: Pilihan DPRD Tidak Lebih Demokratis!
Denny Siregar: Terulang Propaganda Licik 1998 Seperti Era Soeharto, Prabowo Usulkan Pilkada Dipilih DPRD
Soal Keinginan Prabowo Pilkada Dipilih DPRD, Rudi S Kamri: Ini Mengamputasi Hak Politik Rakyat