Ada indikasi bahwa partai tersebut tidak ingin menghadapi potensi konflik kepemimpinan akibat adanya "matahari kembar" antara Jokowi dan Prabowo.
Hersubeno menilai bahwa eksperimen Jokowi melalui PSI dan Projo menunjukkan betapa sulitnya bagi Jokowi untuk membangun basis politik baru.
Meskipun PSI telah dipimpin oleh putranya, Kaesang Pangarep, partai ini tetap gagal menembus ambang batas parlemen. Sementara itu, rencana mendeklarasikan Projo sebagai partai politik batal, mempersempit opsi Jokowi untuk memiliki kendaraan politik baru.
“Ini yang sekarang menjadi spekulasi setelah rencana dari Projo untuk bermetamorfosa menjadi partai politik batal. Sebelumnya, dinyatakan bahwa Projo akan menggelar kongres ketiga pada tanggal 7 dan 8 Desember kemarin,” terang Hersubeno Arief.***
Baca Juga: Bos Lippo Temui Jokowi di Solo, Rocky Gerung: Apa Agenda di Baliknya?
Artikel Terkait
Jokowi Mengalami Sindrom Pasca Kekuasaan, Ikrar Nusa Bhakti: Mustahil Sang Putra Menjadi Calon Presiden
Megawati Ungkap Ada yang akan Mengacak-acak Kongres PDIP, Rocky Gerung: Partainya Diganggu Jokowi
Membaca Politik Jokowi, Sobary: Dia Memusuhi PDIP Sedemikan Rupa
Jokowi KO, Rocky Gerung: Rencana Acak-Acak Pilkada Jakarta Gagal Total!
Bos Lippo Temui Jokowi di Solo, Rocky Gerung: Apa Agenda di Baliknya?
Prof Ikrar Ingatkan Prabowo agar Tidak Menerima Pengkhianat di Gerindra, Irma: Pak Ikrar Juga Pengkhianat Jokowi