Ia menilai mekanisme verifikasi dukungan dilakukan tanpa kompetensi yang memadai sehingga hasilnya tidak adil.
"Saluran komunikasi dibatasi, mic dimatikan, sehingga pembicaraan menjadi mampet. Untunglah kami tetap mengingatkan untuk tidak menggunakan kekerasan," ujar Agung Laksono.
Di tengah kisruh ini Agung Laksono menegaskan bahwa ia dan timnya tetap berkomitmen menjaga suasana damai.
Baca Juga: Nusa Ikrar Bhakti: Jokowi Mengajarkan Anak Menantunya Berpolitik Secara Suka-Suka
Menurutnya PMI adalah organisasi kemanusiaan yang harus mengutamakan kerja sama dan solidaritas.
"Kami tidak membangun permusuhan. PMI harus tetap menjadi ruang bagi siapa saja yang ingin mengabdi kepada masyarakat terutama dalam isu-isu penting seperti donor darah dan bantuan kemanusiaan lainnya," tegasnya.***
Artikel Terkait
Layar Bioskop untuk Semua, Inisiatif Baru Raffi Ahmad dan Kementerian Kebudayaan
Tinggalkan Bansos, Prabowo Tekan Kemiskinan dengan Strategi Jangka Panjang
Prabowo: Puluhan Triliun Akan Beredar di Desa Lewat Program Makan Bergizi Gratis
Sri Mulyani: Pendidikan Jadi Prioritas APBN 2025 dengan Rekor Rp724 Triliun, Ini Rinciannya
Agung Laksono vs Jusuf Kalla di PMI, Ini Respons Menteri Kesehatan Budi Gunadi
Prabowo Rotasi 300 Perwira TNI, Rocky Gerung: Langkah Bersih-Bersih Jenderal Jokowi