Nusa Ikrar Bhakti: Jokowi Mengajarkan Anak Menantunya Berpolitik Secara Suka-Suka

photo author
- Selasa, 10 Desember 2024 | 21:30 WIB
Prof. Ikrar Nusa Bhakti (Tangkap layar youtube Forum Keadilan TV)
Prof. Ikrar Nusa Bhakti (Tangkap layar youtube Forum Keadilan TV)

bisnisbandung.com - Profesor Ikrar Nusa Bhakti, menyampaikan pandangan kritisnya terkait peran mantan Presiden Jokowi dalam dunia politik Indonesia, khususnya menyangkut langkah-langkah politik yang melibatkan anak dan menantunya.

Ia mengatakan  Jokowi tampak mengajarkan gaya politik yang ia sebut sebagai "berpolitik secara suka-suka," yang dinilai kurang sehat dan tidak konsisten.

“Sampai detik ini dia juga mengajarkan anak dan mantunya itu untuk berpolitik secara suka-suka, tidak sehat,” lugasnya dilanisr dari youtube Anak Bangsa TV.

Dalam analisisnya, Prof. Ikrar menyoroti fenomena perpindahan partai politik yang dilakukan oleh Bobby Nasution, menantu Jokowi.

Baca Juga: Konflik Internal Golkar Memanas, Jusuf Kalla Laporkan Agung Laksono

Bobby Nasution yang awalnya berkarier melalui PDIP, kemudian beralih ke Partai Golkar, dan akhirnya bergabung dengan Gerindra, dianggap mencerminkan ketidakstabilan dalam loyalitas politik.

 “Saya beri contoh misalnya, dia tuh kan maju tadinya dari PDIP, kemudian menjadi walikota, ya, kemudian masuk ke Partai Golkar, dan terakhir masuk ke Gerindra, ya kan,” ungkapnya.

 Hal ini, menurut  Prof. Ikrar, dapat memunculkan kekhawatiran bagi partai yang ia masuki, mengingat potensi pengkhianatan terhadap partai lama.

Tidak hanya itu, Prof Ikrar juga melihat  posisi Gibran Rakabuming Raka, putra Jokowi, yang kini menjabat sebagai wakil presiden terpilih.

Baca Juga: KPK Janji Kembalikan Kepercayaan Publik, Setyo Budiyanto: Harun Masiku dan DPO Jadi Target Utama

Ia menilai bahwa Gibran, yang tidak memiliki afiliasi resmi dengan partai besar, menghadapi tantangan besar dalam membangun legitimasi politiknya di masa depan.

 Menurut  Prof. Ikrar, ketidakjelasan hubungan Gibran dengan partai politik besar, meskipun sempat dikaitkan dengan underbow Partai Golkar, dapat menjadi hambatan dalam membangun basis dukungan politik yang solid.

Lebih jauh, Ia mempertanyakan strategi Jokowi yang memberikan dukungan kepada sejumlah besar calon kepala daerah dari koalisi KIM Plus.

Baca Juga: Misteri Natal di Seluruh Dunia: Tradisi Unik dari Santa Claus hingga Grandfather Frost

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Alit Suwirya

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X