Didepak PDIP Jokowi Diduga akan Masuk Gerindra, Rocky Gerung: Itu Opsi yang Paling Mungkin

photo author
- Minggu, 8 Desember 2024 | 09:48 WIB
Rocky Gerung (Tangkap Layar Youtube Rocky Gerung Official)
Rocky Gerung (Tangkap Layar Youtube Rocky Gerung Official)

bisnisbandung.com - Kunjungan mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke rumah Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, di Kertanegara, Jakarta Selatan, kembali memunculkan spekulasi politik.

Banyak pihak menduga, kunjungan ini bukan sekadar pertemuan biasa, melainkan bagian dari langkah Jokowi mencari tempat baru dalam lanskap politik nasional, terutama setelah PDIP mengungumumkan Jokow dan Keluarga ‘didepak’ dari keanggotaan Partai.

Rocky Gerung menilai Gerindra menjadi opsi paling mungkin bagi Jokowi untuk melanjutkan kiprah politiknya.

Baca Juga: Jokowi Berkunjung ke Rumah Prabowo, Rocky Gerung Menduga Ada Kegelisahan Dua Pihak

“Jadi, kalau orang mulai menganggap Pak Jokowi sedang mencari tempat berteduh secara politik, Gerindra menjadi opsi yang paling mungkin,” ucapnya dilansri dari youtube Rocky Gerung Official.

Ketegangan yang terjadi antara Jokowi dan PDIP, termasuk isu pengembalian kartu anggota partai yang tak kunjung dilakukan, memicu asumsi bahwa Jokowi sedang mencari tempat baru yang bisa melindunginya.

 Langkah Jokowi mendekati Prabowo dianggap sebagai strategi mencari “perahu baru” yang bisa menjadi sandaran politiknya di tengah dinamika saat ini.

Baca Juga: PDIP Pecat Jokowi dan Keluarga Setelah Pilkada, Adi Prayitno: Partai yang Cukup Sabar dan Dewasa

“Netizen menduga bahwa Pak Jokowi sedang mencari "perahu baru" atau tempat yang memungkinkan dia merasa nyaman dan aman, terutama di tengah badai politik yang sedang tinggi,” papar Rocky Gerung.

Namun, keputusan ini tidak tanpa risiko. Rocky  Gerung menekankan bahwa Gerindra perlu menghitung untung-rugi dari menerima Jokowi, mengingat persepsi publik terhadap mantan presiden itu beragam.

Bagi PDIP, Jokowi dianggap telah mencederai demokrasi selama masa pemerintahannya. Maka, jika Gerindra memutuskan untuk menerima Jokowi, pertanyaan etis pun muncul: apakah Gerindra bersedia mengambil figur yang sudah dianggap tidak relevan oleh PDIP?

Di sisi lain, langkah Jokowi ini bisa menjadi semacam "political gimmick" untuk membaca reaksi publik dan partai-partai besar.

 Pertemuan dengan Prabowo dinilai sebagai bentuk diplomasi politik yang bertujuan menjaga eksistensinya sebagai tokoh politik nasional.

Baca Juga: PDIP Baru Umumkan Pemecatan Jokowi, Ray Rangkuti: Mecegah Sentimen Publik yang Negatif

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Alit Suwirya

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X