Ade Armando: Rizieq Shihab Kembali Mengaum Islamkan Indonesia, Minta Prabowo Bersihkan Pemerintahan

photo author
- Rabu, 4 Desember 2024 | 20:20 WIB
Ade Armando (Tangkap layar youtube Cokro TV)
Ade Armando (Tangkap layar youtube Cokro TV)

bisnisbandung.com - Ade Armando, politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI), mengomentari kemunculan Rizieq Shihab dalam acara Reuni 212 di Monas pada 2 Desember 2024.

Menurutnya, meskipun acara tersebut tidak sebesar aksi 212 pada 2016, pesan yang disampaikan Rizieq tetap menjadi perhatian serius karena memuat seruan untuk penerapan hukum Islam sebagai dasar negara di indonesia.

“Rizieq Shihab kembali mengaum. Aumannya memang tidak terlalu menggetarkan, karena kabarnya dia sedang sakit. Namun, yang penting, dia mengaum untuk menarik perhatian masyarakat bahwa dia masih ada untuk memperjuangkan negara Islam,” ungkapnya dilansir dari youtube Cokro TV.

Baca Juga: Olok-Olok Penjual Es Teh, Miftah Maulana Minta Maaf dan Lebih Berhati-Hati

Rizieq meminta Prabowo membersihkan pemerintahannya dari orang-orang bermasalah, seperti koruptor, pelaku judi, hingga pelanggar hak asasi manusia (HAM),” terusnya.

Ade Armando menyoroti pernyataan Rizieq yang menempatkan ayat suci di atas konstitusi. Baginya, pandangan ini berbahaya dan bertentangan dengan prinsip dasar Indonesia sebagai negara demokrasi yang menjunjung keberagaman.

 Ade menilai ideologi semacam itu dapat menimbulkan persoalan serius dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, terutama jika diterapkan dalam kebijakan publik.

Sebagai seorang Muslim, Ade menegaskan bahwa Al-Qur'an memang memiliki nilai spiritual yang tinggi, tetapi dalam konteks kenegaraan, konstitusi harus menjadi landasan utama.

Baca Juga: Profil Risnandar Mahiwa, Pj Wali Kota Pekanbaru yang Tersandung OTT KPK

Ia menilai pandangan Rizieq yang ingin mengislamkan Indonesia tidak hanya tidak relevan, tetapi juga dapat mengancam persatuan nasional.

Ade mengaitkan pidato Rizieq dengan sejarah aksi 212 pada 2016, yang dianggapnya sebagai upaya politisasi agama untuk menggagalkan pencalonan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sebagai Gubernur DKI Jakarta.

 Ia mengingatkan bahwa seruan Rizieq waktu itu menggunakan tafsir ayat Al-Qur'an untuk membangun narasi eksklusivitas agama, yang pada akhirnya berhasil memenjarakan Ahok.

Baca Juga: Hanya Miliki Satu Kendaraan dalam LHKPN, Karier Ummi Wahyuni Berakhir Tragis

 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Alit Suwirya

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X