Menurut Rocky Gerung Pilkada yang baru saja usai menjadi bukti nyata buruknya kualitas demokrasi di Indonesia.
Ia menyoroti manipulasi yang terjadi di berbagai daerah dari aparat yang berpihak hingga institusi demokrasi yang dikooptasi kekuasaan.
“Panggung debat saja tidak mencerminkan demokrasi. Itu hanya formalitas tanpa substansi,” kritiknya.
Bahkan Rocky Gerung memprediksi Mahkamah Konstitusi akan dibanjiri kasus sengketa politik akibat banyaknya kecurangan.
Baca Juga: Kemiskinan dan pengangguran masih menghantui negeri ini, termasuk Jawa Barat
Rocky Gerung menyerukan peran netizen untuk menjadi jurnalis independen guna melawan dominasi media arus utama.
“Kalau media mainstream terus begini maka netizen harus menjadi countervailing force. Demokrasi bukan dibangun dari puja-puji kosong tapi dari keberanian melawan fakta yang manipulatif,” tuturnya.
Rocky Gerung berharap kritik ini menjadi pengingat penting bagi pers untuk kembali pada fungsinya sebagai pilar keempat demokrasi bukan sekadar perpanjangan tangan kekuasaan.
“Kalau pers tunduk pada kekuasaan maka tamatlah demokrasi kita,” pungkasnya.***
Artikel Terkait
Satu atau Dua Putaran? Khoirul Umam: Quick Count Pilgub Jakarta Masih Abu-Abu
Gak Bisa Bayar Pajak Kok Malah Diusir? Rocky Gerung Sindir Sri Mulyani
PKS Optimis di Jakarta, Habib Aboebakar: Masih Ada Peluang untuk Putaran Kedua
Kabar Baik! Prabowo Janji Tambah Gaji Guru ASN dan Non-ASN
Hasto Kristiyanto Bongkar 'Kejahatan Demokrasi' di Pilkada 2024, PDI Perjuangan Tetap Kokoh
Kapan Hasil Rekapitulasi Pilkada 2024 Akan Diumumkan? Ini Jawaban KPU