Bisnisbandung.com - Sebuah amplop berisi uang pecahan kecil yang diduga digunakan dalam praktik "Serangan Fajar" untuk Pilkada Bengkulu baru-baru ini berhasil diamankan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Juru Bicara KPK Tessa Mahardhika menjelaskan uang tersebut diduga akan dibagikan kepada pemilih untuk mendukung calon tertentu dalam pemilihan Gubernur Bengkulu.
Dari investigasi sementara amplop bergambar calon gubernur petahana Bengkulu Rohidin Mersyah tersebut sebagian sudah didistribusikan ke beberapa pihak.
Baca Juga: Kehadiran AgenBRILink di Transmigrasi Merauke, Gerakan Ekonomi Lokal dan Inklusi Keuangan
Dugaan sementara menyebutkan bahwa praktik ini bertujuan untuk mempengaruhi pemilih agar mendukung kandidat tertentu dalam Pilkada Bengkulu.
Namun hingga saat ini belum ada konfirmasi lebih lanjut mengenai siapa yang mengorganisir distribusi amplop berisi uang tersebut dan apakah ada pihak-pihak lain yang turut terlibat dalam upaya ilegal ini.
Dikutip dari youtube kompas, Tessa menjelaskan "Pada sebuah penggerebekan petugas KPK menemukan amplop-amplop berisi uang dengan nominal bervariasi mulai dari Rp 50.000 hingga Rp 100.000".
"Meski belum ada penghitungan pasti mengenai total uang yang telah beredar informasi yang diperoleh menunjukkan bahwa amplop tersebut sebagian sudah terdistribusi," tambahnya.
Baca Juga: Duta Sheila on 7 Ceritakan Makna Mendalam di Lagu Baru 'Memori Baik'
Menurut informasi dari penyidik KPK uang tersebut diduga diperuntukkan untuk membeli suara dalam Pilkada Bengkulu.
Praktik yang dikenal dengan istilah "Serangan Fajar" ini di mana sejumlah uang diberikan kepada warga dengan imbalan suara menjadi sorotan dalam pemilu kali ini.
"Kami masih mendalami jumlah total uang yang beredar dan siapa saja yang terlibat," kata Tessa.
Dengan bukti-bukti yang ada penyidik berjanji akan terus mendalami kasus ini.
Baca Juga: Hilangnya 10 Hari di Bulan Oktober 1582: Menguak Fakta, Misteri, dan Sejarah di Baliknya
Artikel Terkait
Bayang-Bayang Oligarki dan Korupsi, Uhaib As'ad: Pilkada Jadi Ajang Pasar Gelap Politik
Krisis Pemimpin, Rocky Gerung Ungkap Cara Bangkit dari Kemalasan dan Membangun Peradaban Masa Depan
Prabowo Turun Tangan, Rocky Gerung: Jokowi Gagal Dongkrak Elektabilitas Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta
Rocky Gerung: Bayar Pajak, Apa yang Saya Dapat dari Pemerintah?
Ketua KPU: Sirekap Kembali Dipakai di Pilkada 2024, Apa Saja Pembaruannya?
Andra Soni: Salahnya di Mana Prabowo Dukung Kandidat Pilkada?