Rocky Gerung juga mengkritik manuver Jokowi yang dinilai terlalu mengontrol Pilkada Jakarta demi memastikan Anies Baswedan tidak kembali berjaya.
“Jokowi ingin memastikan Anies tidak punya tempat di Jakarta apalagi menjelang 2029. Tapi nyatanya Anies malah bangkit lagi melalui dukungannya pada Pramono dan Rano,” kata Rocky Gerung.
Menurut Rocky Gerung langkah Jokowi dan Prabowo justru berpotensi menciptakan efek balik.
“Dukungan terlalu terang-terangan dari seorang presiden untuk Pilkada daerah itu tidak etis dan masyarakat bisa membaca kepanikan di balik langkah ini,” tambahnya.
Baca Juga: Masa Adven Telah Dimulai, Sambut Natal Dengan Damai
Salah satu faktor krusial dalam Pilkada DKI adalah undecided voters atau pemilih mengambang.
Kelompok ini yang disebut Rocky Gerung sebagai "Anak Abah" cenderung memilih kandidat dengan momentum positif.
“Mereka tidak mau terjebak dalam politik kekuasaan Jokowi. Akhirnya mereka condong pada Pramono-Rano apalagi Anies ada di belakang mereka,” katanya.
“Jakarta ini rasional. Semua upaya Jokowi terlihat sia-sia karena warga membaca kepanikan beliau. Kalau Prabowo dan Jokowi terlalu cawe-cawe hasilnya justru kontra-produktif,” pungkas Rocky Gerung.***
Artikel Terkait
Sri Mulyani Jangan Asal Bicara, Rocky Gerung: Rakyat Makin Melarat!
Rocky Gerung Sindir Pemerintah: Garuda Biru Bukti Rakyat Kehilangan Kepercayaan!
Rincian OTT KPK di Bengkulu, Alexander Marwata: Uang Rp 7 Miliar Disita dari Berbagai Lokasi
Netralitas ASN di Pilkada 2024, Budi Gunawan Ingatkan Ancaman Hukum
Oligarki dan Kemiskinan, Tom Lembong Bicara Dampak Pemerintahan Otoriter
Demokrasi Indonesia Gagal, Rocky Gerung: Negara Dikuasai Kedunguan