Bisnisbandung.com - Pernyataan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati yang menyarankan mereka yang menolak membayar pajak untuk meninggalkan Indonesia memicu gelombang kritik tajam di media sosial.
Pengamat politik Rocky Gerung turut angkat bicara menyebut pernyataan tersebut konyol dan tidak menunjukkan empati terhadap penderitaan rakyat kecil.
Dikutip dari youtubenya, Rocky Gerung menjelaskan "Pajak itu kan keseimbangan antara perintah undang-undang dan kemampuan membayar rakyat."
Baca Juga: Apa Bedanya Cowok Serius vs Main-main
"Kalau ada yang tidak mampu bayar pajak masa disuruh keluar negeri? Justru mereka yang mampu tapi mengemplang pajak itulah yang harus dikejar sampai ke luar negeri," ujar Rocky Gerung.
Rocky Gerung menyoroti kebijakan pemerintah menaikkan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12% yang dinilai memberatkan rakyat kecil.
Menurutnya kebijakan ini tidak adil karena justru membebani masyarakat dengan daya beli rendah sementara kalangan atas tidak terdampak signifikan.
Rocky Gerung mengatakan "Kenaikan PPN ini membuat rakyat semakin melarat. Ibu-ibu yang dompetnya tinggal seribu perak masih harus mikir bayar ongkos ke sekolah."
"Apa Menkeu paham kondisi ini? Sulit rasanya melihat empati dari pejabat yang hidupnya jauh dari realitas rakyat," tegas Rocky Gerung.
Baca Juga: 7 Hal Dalam Hubungan Pasangan yang Kamu Jarang Bahas
Rocky Gerung juga menyindir pemerintah yang dianggap gagal mengelola pajak dengan bijak.
Menurutnya pajak seharusnya menjadi alat untuk menciptakan keadilan sosial bukan malah menjadi beban yang dirasakan sebagai "pemerasan" oleh rakyat.
Rocky Gerung menekankan "Pajak itu cara biadab untuk mempertahankan peradaban. Kalau hasilnya tidak kembali dalam bentuk keadilan maka itu hanya jadi alat pemerasan."
"Pemerintah harusnya fokus mengejar aset koruptor dan pengusaha besar yang mengemplang pajak, bukan malah membebani rakyat kecil," imbuhnya.
Baca Juga: Kacang Nepo Melangkah ke Kancah Nasional Bersama BRI
Artikel Terkait
Perang Dunia III Bisa Pecah? Connie Rahakundini Dorong Kembalinya Trump
Pertarungan Sengit Jokowi vs PDIP, Ikrar Nusa Bakti: Siapa yang Paling Berpengaruh di Indonesia?
Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah Resmi Jadi Tersangka, KPK Ungkap Modus Pemerasan dan Gratifikasi
Pelecehan Verbal Ridwan Kamil Terhadap Kaum Janda, Rahma Badjeber Protes Keras
Isu Fufufafa Makin Memanas, Roy Suryo Bongkar Bukti dan Tuduhan Baru!
Jokowi Ancaman untuk Kualitas Pilkada, Ray Rangkuti: Demokrasi Indonesia Terancam Menurun