Bisnisbandung.com - Effendi Gazali mengungkapkan pandangan menariknya tentang kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang ia sebut sebagai era Republik Influencer dan Negara Konten.
Dalam pernyataannya, Effendi Gazali menggambarkan bahwa gaya pemerintahan Jokowi sangat mengandalkan strategi influencing, yang melibatkan figur-figur publik untuk membangun narasi dan citra politik.
“Menurut saya begini. Kenapa Pak Jokowi langsung, ya, tidak betah begitu selesai menjadi presiden, terus turun sekarang, ya turun ke beberapa Pilkada? Karena memang basis pemerintahan dia itu adalah influencer, influencing,” jelasnya dilansir dari youtube Indonesia Lawyers Club.
Baca Juga: Pertarungan Sengit Jokowi vs PDIP, Ikrar Nusa Bakti: Siapa yang Paling Berpengaruh di Indonesia?
Effendi Gazali menyebut bahwa pemerintahan Jokowi berbeda secara signifikan dibandingkan pendahulunya, seperti Megawati Soekarnoputri atau Susilo Bambang Yudhoyono.
Jokowi sangat bergantung pada pendekatan komunikasi modern yang memanfaatkan influencer dan strategi digital.
Dalam berbagai kesempatan, keterlibatan figur publik seperti selebriti atau content creator menjadi ciri khas Jokowi dalam menjangkau masyarakat, terutama generasi muda.
Bagi Effendi Gazali, istilah Republik Influencer menggambarkan perubahan besar dalam paradigma komunikasi politik Indonesia.
Baca Juga: Borneo FC ditaklukan Persib 1-0 di Stadion GBLA
Jika sebelumnya hubungan antara pemimpin dan rakyat lebih formal, kini pendekatan yang digunakan lebih santai, populer, dan bersifat digital. Hal ini terlihat dalam banyaknya momen kebersamaan Jokowi dengan influencer di berbagai kegiatan publik.
Effendi Gazali memberikan kritik terhadap beberapa implikasinya. Ia menyoroti penurunan pengaruh politik Jokowi berdasarkan survei terbaru.
Ia berpandangan hal ini membuat terbentuk ketergantungan pada popularitas dan influencing semata tidak cukup untuk mempertahankan legitimasi dalam jangka panjang.
“Nah, kenapa saya katakan negara konten dan Republik Influencer ini? Memang gayanya demikian, gaya pemerintahan 10 tahun ini demikian, sehingga enggak sabaran nih Pak Jokowi,” lugasnya.
Artikel Terkait
Jokowi Sibuk Campuri Pilkada di Jakarta dan Jawa Tengah, Rudi S Kamri: Tidak Ada Integritas
Luhut vs Jokowi, Rinny Budoyo: Pertarungan Dua Kubu Relawan di Pilkada Jakarta 2024
Jokowi Jadi Juru Kampanye, Rahma Badjeber: Apakah Ini Merusak Citra Politiknya?
Ridwan Kamil Terjebak di Jakarta? Prof. Lely Arrianie: Dukungan Jokowi Belum Cukup?
Endorse Kandidat Pilkada, Emrus Sihombing: Jokowi Downgrade dari Presiden ke Politisi Daerah
Pertarungan Sengit Jokowi vs PDIP, Ikrar Nusa Bakti: Siapa yang Paling Berpengaruh di Indonesia?