Dampak protes juga meluas ke aksi nyata. Sebagian masyarakat mulai mengurangi konsumsi non-esensial dan merencanakan aksi turun ke jalan.
Mereka menyatakan bahwa jika pemerintah tetap menaikkan PPN, akan ada gerakan boikot pajak hingga mogok massal.
Baca Juga: Ichsanuddin Noorsy Tantang Sri Mulyani, Bongkar Dugaan Manipulasi Pajak & Utang Negara!
Ajakan ini mencerminkan frustrasi mendalam terhadap kebijakan yang dianggap hanya menguntungkan pihak tertentu.
Dengan target tambahan pendapatan negara sebesar Rp 70-80 triliun, pemerintah berharap kebijakan ini dapat mendukung pembangunan.
Namun, tanpa perbaikan signifikan dalam pelayanan publik dan pemberantasan korupsi, skeptisisme masyarakat terhadap kebijakan fiskal ini tampaknya akan terus meningkat.
Dan ramai di media X dari berbagai warganet, Salah satu pesan yang banyak disoroti adalah ajakan untuk membatasi belanja di sektor formal seperti pusat perbelanjaan besar.
Akun @NOTASLIMBOY, misalnya, mengimbau masyarakat untuk mengalihkan konsumsi ke sektor informal seperti pasar tradisional dan pedagang kaki lima.
Dari akun X @NOTASLIMBOY :
"Gmn caranya nolak PPN 12%? Di level konsumen hampir mustahil, kecuali dengan mengalihkan transaksi sebisa dan semaksimal mungkin ke sektor informal seperti: pasar tradisional, tukang sayur keliling, pedagang kaki lima.
Kalau belanja ke supermarket, sudah pasti dipungut PPN 12%."
Juga dari akun X @ZAEffendy :
"INDONESIA NEEDS FAIR TAXATION Kami menolak PPN 12% !"
Akun X@V3g3L :
"Ramai-2 ajakan "frugal living" dan kurangi belanja untuk memprotes kenaikan PPN 12%, apa dampaknya?
Artikel Terkait
Deklarasi Dukung Pramono, Anies Ajak Relawan Jaga Integritas Pilkada
Endorse Kandidat Pilkada, Emrus Sihombing: Jokowi Downgrade dari Presiden ke Politisi Daerah
Ichsanuddin Noorsy Tantang Sri Mulyani, Bongkar Dugaan Manipulasi Pajak & Utang Negara!
Kita Sudah Kehilangan Harapan! Sujiwo Tejo Sindir Pemimpin yang Ucap Alhamdulillah Saat Dilantik
Perang Dunia III Bisa Pecah? Connie Rahakundini Dorong Kembalinya Trump
Berhasil Pimpin Transformasi Hijau Keberlanjutan, Dirut BRI Raih ‘The Best CEO’ di TOP CEO Indonesia Awards 2024