"Awalnya saya marah waktu tahu presiden boleh kampanye pakai pesawat kepresidenan. Tapi kalau dipikir-pikir kalau pesawat itu nggak dipakai terus ada apa-apa gimana? Keamanan presiden itu penting bahkan saat kampanye," ujar Sujiwo.
Lebih lanjut Sujiwo Tejo juga berbicara tentang tradisi doa dari para kiai untuk para calon pemimpin.
Menurutnya doa seperti itu seharusnya lebih fokus pada kebaikan untuk rakyat bukan sekadar memenangkan calon tertentu.
Baca Juga: BRI Peduli Perkuat Dukungan untuk Kaum Disabilitas, Salurkan Beasiswa dan Fasilitas ke YPAC Jakarta
"Doa itu kan seharusnya 'Kalau baik untuk rakyat jadikanlah.' Tapi kalau ternyata tidak baik biar rakyat belajar bersabar. Itu yang harus kita pahami," katanya.
Sujiwo Tejo mengingatkan pentingnya pemimpin untuk memprioritaskan kepentingan rakyat di atas segalanya.
Baginya demokrasi akan berjalan baik jika setiap pemimpin berani menempatkan amanah di atas kepentingan kelompok.
"Kita ini sudah lomba saling mengungguli tapi jangan lupa kepemimpinan itu manfaatnya harus untuk semua. Kalau tidak buat apa ada demokrasi?" pungkasnya.***
Artikel Terkait
Hasil Manis Lawatan 5 Negara, Prabowo Raih Investasi USD 18,5 Miliar
Akui Khilaf, Ridwan Kamil Minta Maaf soal Pernyataan 'Santuni Janda'
27 November Ditetapkan Sebagai Hari Libur Nasional untuk Pilkada Serentak 2024
Habiburokhman: Usut Dugaan Pelaku yang Diduga Bekingi Tambang Ilegal di Solok Selatan
Anies Dukung Pramono, Maruarar Sirait: Ini Malah Bangunkan Macan Tidur
Deklarasi Dukung Pramono, Anies Ajak Relawan Jaga Integritas Pilkada