Rocky Gerung menilai program tersebut menyedot anggaran besar tetapi efektivitasnya masih dipertanyakan.
“Food estate ini harus dievaluasi, jangan sampai hanya jadi ambisi tanpa manfaat,” ujar Rocky Gerung.
Rocky Gerung menekankan bahwa keputusan ini menunjukkan perbedaan arah kebijakan antara Prabowo dan Jokowi.
Meski Prabowo pernah berjanji melanjutkan kebijakan pendahulunya, kondisi APBN memaksa presiden baru itu mengambil langkah yang lebih realistis.
“Prabowo menekankan anggaran itu untuk kesejahteraan rakyat bukan proyek mercusuar. Ini berbeda sekali dengan Jokowi,” jelas Rocky Gerung.
Lanjut Rocky Gerung ini adalah sinyal bahwa pemerintah ingin fokus pada pembangunan yang lebih berkeadilan sosial dan ramah lingkungan.
“Kita harus mulai menyeimbangkan antara pertumbuhan ekonomi dan kelestarian lingkungan,” pungkasnya.***
Artikel Terkait
KPK Lemah, Apa yang Harus Dilakukan Masyarakat? Ini Saran Bivitri Susanti
Prabowo Sang Endorser, Pandji: Presiden untuk Semua atau Partai?
Kasus Suap di Bandung, KPK Dalami Peran Ketua DPD Golkar Edwin Sanjaya dan Pejabat Kota Bandung
KPK Diminta Dampingi Kementerian Agama dalam Pengelolaan Haji dan Program Pendidikan
Hendry Lie Pendiri Sriwijaya Air Ditangkap dalam Kasus Korupsi Timah, Ini Profil Lengkapnya
Mahfud MD Ungkap Kritik Terhadap Kebiasaan Kungker dan Formasi Kabinet Prabowo