“Gibran itu anak muda yang turun tangan. Bukannya dibilang mundur ke belakang ini malah maju. Jangan cuma bisa kritik tanpa solusi. Kalau kayak gini kita harus dukung,” kata Irma Suryani.
Irma Suryani juga meminta publik untuk lebih sabar dalam menilai hasil kerja pemerintah.
Ia menekankan bahwa program prioritas tidak bisa selesai dalam waktu singkat apalagi program jangka panjang seperti pembangunan Ibu Kota Negara (IKN).
“100 hari itu nggak cukup buat nilai semua program. Ada jangka pendek ada jangka panjang. Pindah ibu kota aja negara seperti Kazakhstan butuh 25 tahun. Kita ini lebih kompleks jangan buru-buru bilang gagal,” jelasnya.
Baca Juga: BRI Tawarkan Investasi Sukuk Tabungan ST013 dengan Kemudahan Akses di BRImo
Irma Suryani meminta publik untuk memberikan kritik yang membangun bukan makian atau hinaan.
Jika kinerja tidak memuaskan hal tersebut dapat dievaluasi di pemilu mendatang.
“Kalau nggak suka kritik aja yang membangun. Kalau mereka gagal ya nggak usah dipilih lagi di 2029. Selesai nggak usah maki-maki,” pungkasnya.***
Artikel Terkait
Prabowo Terjebak dalam Sengketa Natuna Utara, Rocky Gerung: Indonesia di Antara China dan Amerika
Didin Damanhuri Sebut Prabowo Bisa Endorse Pilgub Jateng atas Permintaan Jokowi
Mahfud MD Soroti Peran Budi Arie dalam Kasus Judi Online "Jantung Persoalannya Ada di Dia"
Sowan ke Mulyono Itu Memalukan! Mohamad Sobary Sentil Calon Kepala Daerah
Jokowi dan Prabowo 'Cawe-Cawe' di Pilkada Jateng, Rocky Gerung: Persaingan Politik atau Kontrol Kekuasaan?
Tukar Tambah Kepentingan? Rocky Gerung: Gelar Doktor Bahlil Picu Kontroversi di UI