Di sisi lain, Said Didu mengakui bahwa politik kerap kali melibatkan elemen pencitraan, termasuk melalui program semacam ini.
Namun, ia menekankan bahwa yang terpenting adalah hasil nyata bagi rakyat. Jika program terbukti memberikan manfaat, maka perlu dilanjutkan dan diperbaiki, tanpa memandang siapa yang merancangnya.
“Saya ingin menegaskan lagi, kita sering melihat program-program bagus yang akhirnya dimatikan hanya karena politik, padahal sudah menghabiskan dana rakyat,” beber Said Didu.
Baca Juga: Prabowo Diminta Segera Reshuffle Kabinet, Prof. Didin Soroti Sri Mulyani!
Sebaliknya, jika kurang efektif, maka harus ada evaluasi untuk memastikan anggaran negara digunakan dengan bijak.
Ia juga mengingatkan agar program-program serupa tidak menjadi korban dinamika politik yang sering kali menghentikan inisiatif baik hanya karena perbedaan kepentingan.
“Tetapi, prediksi saya semoga saya salah adalah bahwa mengumpulkan orang dan mengandalkan mekanisme yang melibatkan manusia satu per satu akan menghadapi banyak tantangan besar,” tegas Said Didu perihal program terbaru Gibran.***
Baca Juga: Prabowo Punya Nyali, Yanuar Rizky: Langkah Berani Hancurkan Cengkeraman Oligarki
Artikel Terkait
Gibran Sedang Rancang Agenda Politik untuk 2029, Selamat Ginting Ungkap Bahayanya Wakil Presiden
Irma Suryani Menilai Maruar Sirait Lecehkan Posisi Wapres karena Tak Pasang Foto Gibran
Gibran Luncurkan ‘Lapor Mas Wapres’, Rudi S Kamri: Lapor, Akun Fufufafa Punya Siapa Mas?
Rudi S Kamri Geram Gibran Belum Genap 100 Hari Sudah Offside: Mentalnya Masih Seperti Kepala Daerah
Gibran Adalah Pemimpin Teladan, Ade Armando: Mereka yang Merendahkan Tahu Keunggulan Gibran
Gibran Bawa Solo Raih Peringkat 4 Kota Paling Toleran, Ini Perjuangannya!