Menurutnya masih banyak sekolah yang kekurangan guru atau terlalu penuh oleh siswa akibat sistem zonasi.
Hal ini memperparah ketimpangan di daerah-daerah tertentu.
"Ini menyebabkan ketimpangan dalam kualitas pendidikan di setiap wilayah. Banyak sekolah yang kurang guru, tapi di satu sisi sekolah lain malah overload. Ini yang harus kita perbaiki bersama,” tambahnya.
Gibran berharap Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Muti bisa mengkaji ulang kebijakan zonasi ini.
Baca Juga: Kelompok Kesenian Bali Gelar Pementasan Calon Arang di Selasar Sunaryo Bandung
Ia menilai kajian mendalam dan dialog dengan pihak-pihak terkait perlu dilakukan untuk memastikan kebijakan ini benar-benar memberikan manfaat tanpa menimbulkan masalah baru.
"Kita perlu kebijakan yang lebih fleksibel yang bisa diadaptasi sesuai kondisi masing-masing daerah," tandas Gibran.***
Artikel Terkait
Budi Arie Mengungkap Drama Persekongkolan Judi Online di Kementerian Kominfo
Kepentingan Partai Atau Kepentingan Rakyat? Rocky Gerung Kritik Peran Prabowo dan Jokowi dalam Pilkada 2024
Bongkar Kebohongan Roy Suryo, Ade Armando Sebut Tuduhan Terhadap Gibran Tak Pantas Diterima
Fokus Batasi Impor China, Ahmad Khairul Umam Sebut Menteri Perdagangan Harus Bertindak Tegas
Dengan Inovasi dan Kebijakan Baru, Mendikdasmen Abdul Mu'ti Siap Wujudkan Pendidikan Bermutu
Kominfo Hancur di Tangan Geng Judol, Islah Bahrawi: Uang Miliaran Rupiah dan Praktik Pemblokiran Berbayar