Bisnisbandung.com - Sebuah video yang memperlihatkan tumpukan uang di laci meja kantor menjadi viral di media sosial.
Banyak warganet menduga uang tersebut terkait dengan kasus judi online, dan bahkan menghubungkannya dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) atau yang sekarang dikenal sebagai Komdigi.
Namun Kejaksaan Agung (Kejagung) segera angkat bicara untuk meluruskan informasi tersebut.
Baca Juga: BRI Beberkan Strategi Turunkan Rasio Kredit Bermasalah, Kualitas Aset Semakin Baik
Dalam klarifikasi yang disampaikan oleh pihak Kejagung dijelaskan bahwa video tersebut tidak ada kaitannya dengan Kementerian Komdigi seperti yang ramai diperbincangkan.
"Mengenai video terkait Komdigi itu tidak benar, karena rekaman itu diambil saat kami melakukan penggeledahan di PT Aset Pasifik," ujar Direktur Penyidikan Jaksa Agung Muda Pidana Khusus (Dirdik Jampidsus) Abdul Qohar yang dikutip dari youtube kompas.
Pihak Kejagung menambahkan video itu direkam ketika tim penyidik melakukan penggeledahan terkait kasus PT Duta Palma.
Kasus ini melibatkan dugaan tindak pidana korupsi di sektor perkebunan dan keuangan yang sedang ditindaklanjuti oleh Kejagung.
Penggeledahan di PT Aset Pasifik merupakan bagian dari upaya Kejagung untuk mengusut lebih dalam aset yang diduga terkait dengan Duta Palma.
Baca Juga: Apakah Penerapan Kurikulum Merdeka untuk Pengajaran Bahasa Inggris di Indonesia Sudah Berhasil?
Pihak Kejagung juga menekankan bahwa narasi yang menyebut tumpukan uang ini berasal dari kegiatan judi online tidak berdasar.
"Itu bukan terkait judi online tetapi bagian dari investigasi dalam kasus Duta Palma," tambahnya.
Kejagung meminta masyarakat untuk tidak terbawa spekulasi yang mengaitkan hal ini dengan kegiatan ilegal lain.
Dalam video tersebut juga disebutkan urutan angka seperti 450, 372, dan 301 yang dianggap sebagai jumlah uang sitaan.
Baca Juga: Permudah Investasi Reksadana, Bank Kustodian BRI Hadirkan Inovasi Multi-Share Class
Artikel Terkait
Budi Arie Mengungkap Drama Persekongkolan Judi Online di Kementerian Kominfo
Kepentingan Partai Atau Kepentingan Rakyat? Rocky Gerung Kritik Peran Prabowo dan Jokowi dalam Pilkada 2024
Bongkar Kebohongan Roy Suryo, Ade Armando Sebut Tuduhan Terhadap Gibran Tak Pantas Diterima
Fokus Batasi Impor China, Ahmad Khairul Umam Sebut Menteri Perdagangan Harus Bertindak Tegas
Dengan Inovasi dan Kebijakan Baru, Mendikdasmen Abdul Mu'ti Siap Wujudkan Pendidikan Bermutu
Kominfo Hancur di Tangan Geng Judol, Islah Bahrawi: Uang Miliaran Rupiah dan Praktik Pemblokiran Berbayar