Bisnisbandung.com - Romahurmuziy mantan Ketua Umum PPP berbicara mengenai dinamika politik yang melibatkan Prabowo Subianto.
Menurut Romahurmuziy meskipun Prabowo kerap menghadapi dilema dalam menjaga keseimbangan antara kedua figur politik besar ini dia tetap menunjukkan konsistensinya dalam berpolitik.
Romahurmuziy menyebutkan bahwa Prabowo tetap mempertahankan dirinya sebagai seorang politisi yang konsisten.
Baca Juga: Rizky febian saja merilis single Terbarunya Firasat Berbicara di Akhir Oktober 2024
Ia mengingatkan bahwa Prabowo meskipun sering dikritik tidak pernah berpura-pura atau menciptakan citra palsu.
"Prabowo itu apa adanya," kata Romahurmuziy yang dikutip dari youtube Total Politik.
Romahurmuziy menjelaskan bahwa Prabowo lebih memilih untuk menunjukkan dirinya secara jujur di mata publik tanpa berpura-pura menjadi sosok lain.
Dalam pandangannya keberanian Prabowo untuk mempertahankan prinsip politiknya menjadi inspirasi bagi banyak orang.
Baca Juga: Rayakan 25 Tahun Berkarya di Industri Musik, Wali merilis single terbaru Berjudul 'Bang Jago'
Romahurmuziy menceritakan pengalamannya saat menjadi Ketua Divisi Strategi Kampanye Prabowo di Pilpres 2014.
Menurutnya meskipun Prabowo unggul dalam hampir semua aspek kepemimpinan satu hal yang membuatnya kalah dalam persaingan dengan Jokowi adalah "kesan merakyat" yang lebih menonjol pada Jokowi.
Romahurmuziy menambahkan meskipun Prabowo dinilai kurang merakyat ia tetap menjadi pribadi yang tak ingin "berpura-pura" di hadapan rakyat bahkan ketika disarankan untuk mengganti mobil mewahnya menjadi mobil yang lebih terjangkau.
Romahurmuziy juga mengungkapkan bahwa Prabowo adalah seorang yang sangat berfokus pada dirinya dalam hal pengelolaan politik.
Meskipun sering dikaitkan dengan sejumlah tokoh dan partai, ia tetap menjadi pribadi yang dominan dalam kepemimpinan.
Artikel Terkait
Wakil Ketua DPR RI Saan Mustopa Soroti Kunjungan Prabowo ke Luar Negeri dan Polemik LPDP
Malu Banget! Sulfikar Amir Kritik Jokowi Ucapkan Selamat ke Trump dengan AI
Disertasi Bahlil Terbongkar! Rocky Gerung: JATAM Tolak Jadi Informan Utama, UI Dituding Loloskan Riset Bermasalah
Tutupi Kasus FufuFafa, Anthony Budiawan: Tom Lembong Jadi Tersangka
Hukum Jadi Alat Kekuasaan, Todung Mulya Lubis: Jokowi Bisa Diadili Jika Terbukti Melanggar
Ketika Negara dan Kejahatan Berpadu, Feri Amsari: Siapa yang Bisa Dipercaya?