Bisnisbandung.com - Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka memberikan tanggapan terkait program zonasi.
Program zonasi ini diterapkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) pada masa pemerintahan sebelumnya.
Menurut Gibran program zonasi ini memiliki niat baik untuk meratakan distribusi siswa dan meningkatkan akses pendidikan.
Baca Juga: Rizky febian saja merilis single Terbarunya Firasat Berbicara di Akhir Oktober 2024
Gibran menilai pelaksanaannya masih menghadapi banyak tantangan yang perlu dikaji lebih lanjut.
Dalam kesempatan rapat koordinasi (rakor) dengan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu'ti, Gibran mengungkapkan bahwa program zonasi memang baik pada prinsipnya namun masih ada masalah mendasar yang belum terselesaikan.
Dikutip dari youtube kompas, Gibran menjelaskan "Jumlah guru kita belum merata. Ada provinsi yang kelebihan guru tetapi ada juga yang kekurangan."
"Ini tentu harus jadi perhatian Menteri Pendidikan," ujar Gibran.
Dia juga menggarisbawahi bahwa tidak semua daerah siap menerapkan program ini terutama wilayah yang masih kesulitan dalam hal distribusi sumber daya manusia dan fasilitas pendidikan.
Baca Juga: Rayakan 25 Tahun Berkarya di Industri Musik, Wali merilis single terbaru Berjudul 'Bang Jago'
Gibran menekankan pentingnya kajian ulang untuk melihat apakah program zonasi ini layak diteruskan ataukah kembali ke sistem lama yang dianggap lebih efektif di beberapa daerah.
Sebagai Wakil Presiden Gibran menyebutkan bahwa meskipun dirinya mengikuti kebijakan tersebut, ia menerima keluhan yang sama setiap tahunnya terkait penerapan zonasi.
"Tiap tahun permasalahannya sama, komplain yang diarahkan ke saya terus berulang-ulang. Akhirnya saya bersurat, tapi tidak ada tanggapan," ujar Gibran.
Dia berharap pemerintah pusat lebih responsif dalam menangani keluhan dan memberikan solusi yang konkrit.
Artikel Terkait
Wakil Ketua DPR RI Saan Mustopa Soroti Kunjungan Prabowo ke Luar Negeri dan Polemik LPDP
Malu Banget! Sulfikar Amir Kritik Jokowi Ucapkan Selamat ke Trump dengan AI
Disertasi Bahlil Terbongkar! Rocky Gerung: JATAM Tolak Jadi Informan Utama, UI Dituding Loloskan Riset Bermasalah
Tutupi Kasus FufuFafa, Anthony Budiawan: Tom Lembong Jadi Tersangka
Hukum Jadi Alat Kekuasaan, Todung Mulya Lubis: Jokowi Bisa Diadili Jika Terbukti Melanggar
Ketika Negara dan Kejahatan Berpadu, Feri Amsari: Siapa yang Bisa Dipercaya?