Hal ini terlihat dari contoh tokoh seperti Elon Musk yang memilih mendukung Trump demi kepentingan ekonomi domestik yang lebih stabil dan pro-bisnis.
Dari perspektif internasional, terutama di Indonesia, kemenangan Trump memunculkan keprihatinan mengingat sosoknya yang dikenal rasis dan sangat kapitalis.
“Sejujurnya, cukup menyedihkan bagi sebagian orang melihat bahwa yang memimpin Amerika kembali adalah seorang Donald Trump, yang dianggap rasis dan super kapitalis,” lugas Rocky Gerung.
“Kita perlu membayangkan mengapa akhirnya rakyat berpihak pada sosok yang sebenarnya anti-rakyat dalam beberapa aspek,” terusnya.***
Artikel Terkait
Di Balik Pertemuan Prabowo dan Jokowi di Solo, Rocky Gerung Curiga Berkaitan dengan Gibran
Presiden Prabowo Sowan ke Jokowi, Rocky Gerung: Mulai Lagi Praktik Cawe Cawe
Politik Netizen, Rocky Gerung Soroti Keterlibatan Menteri Budi Arie dalam Skandal Judi Online
Rocky Gerung Ungkap Kasus Judi Online, Perjudian Politik yang Melibatkan Elit Penguasa
Budi Arie di Ujung Tanduk, Rocky Gerung: Prabowo Tak Lagi Ikuti Kemauan Jokowi
Andi Widjajanto Ungkap Perbedaan Gaya Pemerintahan Jokowi dan Prabowo