Meski Prabowo telah membentuk kabinet baru jabatan penting seperti Jaksa Agung Kapolri, dan Panglima TNI masih dipegang oleh orang yang sama.
Rocky Gerung menduga hal ini bisa menjadi bagian dari strategi kekuasaan yang masih mempertahankan "aset" lama untuk agenda tertentu.
“Lihat saja jabatan mereka tidak diganti. Ini membuat masyarakat curiga bahwa penegakan hukum hanya untuk sasaran tertentu, bukan keadilan untuk semua,” jelas Rocky Gerung.
Baca Juga: Garuda Wisnu Kencana Lokasi Cantik Yang Dikelilingi Mata Air Suci
Menurutnya ini bisa jadi tanda bahwa kasus-kasus yang diungkap sekarang justru dipilih selektif dan sarat nuansa politik.
Rocky Gerung juga menyoroti bagaimana temuan uang korupsi yang besar ini justru semakin memicu kemarahan publik, terutama di tengah kondisi ekonomi yang sulit.
Ironisnya uang triliunan yang disita malah dipertontonkan sementara rakyat harus berjuang untuk kebutuhan sehari-hari.
“Kesenjangan ini benar-benar menghina rakyat. Orang di atas sana hidup bergelimang harta dengan uang yang diduga hasil korupsi sementara masyarakat makin sulit,” ujar Rocky Gerung.
Rocky Gerung berharap Presiden Prabowo benar-benar serius dalam memimpin upaya pemberantasan korupsi dan menegakkan keadilan bagi rakyat.
Pemerintah menurutnya harus menunjukkan bahwa hukum berdiri di atas kepentingan politik, bukan sebagai alat tawar-menawar.
“Tugas besar menanti Prabowo. Rakyat menunggu sikap tegas untuk membersihkan Indonesia dari korupsi tanpa pilih kasih,” tutup Rocky Gerung.***
Artikel Terkait
Anies Baswedan Menanggapi Penetapan Tom Lembong sebagai Tersangka
Gibran Hadapi Ujian Berat, Rocky Gerung: Menjadi Presiden Sementara saat Prabowo Berkeliling Dunia
Debat Panas Bupati Bandung, Sahrul vs Dadang Adu Visi Penanganan Bencana
Debat Perdana Pilwalkot Bandung 2024, Ini Janji Visi Misi dari Empat Paslon Wali Kota
Prabowo Siap Tuntaskan Judi Online, Rocky Gerung: Harus Mulai dari “Beking”-nya!
Berani Bongkar Anggaran Janggal, Astrid Kuya Dipuji Ade Armando Jadi Teladan Parlemen