Hal ini juga menjadi catatan Gatot terkait bagaimana seorang wakil presiden seharusnya bertindak dengan etika kepemimpinan yang baik, terutama di hadapan kepala negara.
Selain itu, Gatot Nurmantyo mengkritik keputusan Gibran yang terlibat dalam pertemuan-pertemuan internasional tanpa pendampingan langsung Prabowo.
“Nah, kemudian, ketika ada sidang kabinet lagi, Sang Presiden sedang menata kabinet dan menerima tamu dari Cina dan Korea. Ada yang bilang mereka membuat perjanjian. Menurut saya itu perjanjian bohongan,” sindirnya.
“Wakil presiden tidak bisa membuat perjanjian dengan luar negeri, wong presidennya ada kok. Itu tidak sah. Seharusnya, etikanya bukan begitu,” lanjut Gatot Nurmantyo.***
Baca Juga: Prabowo Siap Tuntaskan Judi Online, Rocky Gerung: Harus Mulai dari “Beking”-nya!
Artikel Terkait
Veronica Tan, Sosok Lembut Yang Diangkat Presiden Prabowo Menjadi Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Eep Saefulloh: Tidak Masuk Akal Membayangkan Prabowo Menjadi Pelanjut Dari Kebijakan Jokowi
Presiden Prabowo Berpihak Pada Rakyat, Eep Saefulloh Tegaskan Bukan Dengan Jokowi
Qodari: Megawati Ada di Sisi Tersembunyi dalam Pemerintahan Prabowo
Gibran Hadapi Ujian Berat, Rocky Gerung: Menjadi Presiden Sementara saat Prabowo Berkeliling Dunia
Prabowo Siap Tuntaskan Judi Online, Rocky Gerung: Harus Mulai dari “Beking”-nya!