Eep Saefulloh: Tidak Masuk Akal Membayangkan Prabowo Menjadi Pelanjut Dari Kebijakan Jokowi

photo author
- Rabu, 30 Oktober 2024 | 21:05 WIB
Eep Saefulloh Fatah pengamat politik (Tangkap layar youtube Cokro TV)
Eep Saefulloh Fatah pengamat politik (Tangkap layar youtube Cokro TV)

Bisnisbandung.com - Eep Saefulloh menyatakan pandangannya bahwa tidak masuk akal untuk membayangkan Presiden Prabowo Subianto melanjutkan kebijakan Presiden Jokowi sepenuhnya.

Salah satu kebijakan yang menjadi perhatian adalah proyek Ibu Kota Negara (IKN), yang dinilai semakin sulit untuk diselesaikan dalam waktu singkat.

“Tidak masuk akal membayangkan Presiden Prabowo Subianto sepenuhnya menjadi pelanjut apa pun dari kebijakan Jokowi,” lugas Eep Saefulloh dilansir dari youtube keep talking.

Wacana tentang "Twin Capital" muncul sebagai solusi sementara, dengan Jakarta tetap sebagai ibu kota bersanding dengan Nusantara, yang akan menjadi ibu kota di masa mendatang. Namun, hal ini justru memperpanjang tenggat waktu penyelesaian proyek IKN.

Baca Juga: Jokowi Dikaitkan Soal Penangkapan Tom Lembong, Hersubeno Arief: Kenapa Bukan Prabowo?

Eep Saefulloh menekankan bahwa Prabowo tampaknya memiliki pendekatan berbeda dalam memilih kebijakan strategis, salah satunya adalah program makan siang bergizi gratis, yang ia prioritaskan dalam sidang paripurna pertama Kabinet Merah Putih.

 Program ini mendapatkan perhatian serius dari Prabowo, dan ia bahkan meminta kesepakatan dari para menterinya untuk mendukungnya sepenuhnya.

 Jika ada yang tidak sejalan, mereka diminta untuk mempertimbangkan posisinya di kabinet. Program ini menunjukkan fokus Prabowo pada kebijakan yang langsung berdampak bagi masyarakat, berbeda dari IKN yang lebih bersifat proyek jangka panjang.

Dalam pandangan Eep Saefulloh, keputusan ini mencerminkan keinginan Prabowo untuk menciptakan identitas kepemimpinannya sendiri, bukan sebagai pelengkap dari capaian presiden sebelumnya.

Baca Juga: Tom Lembong Jadi Tersangka Korupsi, Hersubeno Arief: Apa Ada Konspirasi Gagalkan Rencana Anies?

 Prabowo diperkirakan akan menggunakan "logika teknokratis," yaitu perhitungan matang untuk memastikan kebijakan yang ia pilih benar-benar akan memberikan dampak positif yang dapat diklaim sebagai bagian penting dari jejak sukses kepemimpinannya.

Jika IKN tidak memenuhi kriteria ini, maka proyek tersebut bisa saja tidak menjadi prioritas utama pemerintahannya.

Dengan alokasi anggaran yang besar yang dibutuhkan untuk program makan siang gratis, Prabowo tampaknya lebih memilih untuk mengutamakan kebijakan yang langsung menciptakan dampak nyata bagi masyarakat Indonesia.

Baca Juga: Didiet Adiputro: Prabowo Takkan Lupa Menghargai Jasa Jokowi dalam Kepemimpinan

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Alit Suwirya

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X