Persaingan pasar kerja semakin ketat, terutama posisi entry-level, jumlah lulusan baru terus meningkat sementara lowongan pekerjaan tidak bertambah proporsional.
Situasi menyebabkan banyak pelamar bersaing di posisi terbatas.
3. pengalaman kerja Minim
Pengalaman kerja menjadi syarat utama banyak syarat pekerjaan, banyak posisi entry-level mengharuskan pengalaman kerja sebelumnya, menciptakan siklus di mana lulusan perlu pengalaman mendapatkan pekerjaan, tetapi tidak mendapatkan tanpa pekerjaan.
Baca Juga: Pertamina Ajak Anak Indonesia Peduli Keberlanjutan Sejak Dini di Hari Anak Nasional
Tak hanya itu, terbatasnya program magang dan kesempatan kerja sambilan memperburuk masalah, karena tidak semua Gen Z memiliki akses ke peluang diperlukan mendapatkan pengalaman kerja.
4. terlalu tinggi Ekspektasi dan realitas
Ekspektasi tidak realistis tentang jenis pekerjaan, gaji, dan kondisi kerja menjadi hambatan besar Gen Z dalam mencari pekerjaan.
Banyak dari mereka memiliki harapan tinggi terhadap posisi diinginkan, termasuk gaji besar, fleksibilitas, dan lingkungan kerja nyaman, seringkali realitas pasar tidak memenuhi harapan tersebut.
Akibatnya, lulusan merasa terjebak dalam pekerjaan tidak sesuai dengan aspirasi mereka, menyebabkan ketidakpuasan dan keinginan keluar dari pasar kerja.
Baca Juga: Elite Bangsa Kurang Paham Tujuan Nasional, Prabowo: Bangun Infrastruktur Tanpa Keamanan Tak Bermakna
Ketidakcocokan antara harapan dan kenyataan menghambat pencarian kerja dan meningkatkan angka pengangguran kalangan Gen Z.
Fakta menunjukkan meski ada tantangan, Gen Z masih memiliki peluang besar dunia kerja berbagai pilihan karier baru ditawarkan kemajuan teknologi.
Kunci keberhasilan bagi generasi adalah adaptasi dan peningkatan keterampilan relevan sesuai kebutuhan industri.***
Artikel Terkait
Masa Depan IKN, Jokowi: Simbol Pembangunan Nasional yang Adil dan Merata
Gelar Karya LKP Karya Jelita Melalui “Star Up Young Enterpreneur PKW dan Festival Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM) Nasional”
MPR RI Usulkan Gus Dur Dianugerahi Gelar Pahlawan Nasional untuk Pemimpin yang Berani Berbeda
Disertasi Bahlil Jadi Problem Nasional, Rocky Gerung Soroti Adanya Sogokan Jabatan
Komeng Gagas Hari Komedi Nasional, Ajak Prabowo Rayakan Tawa di Tengah Politik
Ikut Ambil Bagian Dalam Pengembangan Talenta Muda Olahraga, bank bjb Dukung Kejuaraan Nasional Baseball Softball Salman Al Farisi III