Disertasi Bahlil Jadi Problem Nasional, Rocky Gerung Soroti Adanya Sogokan Jabatan

photo author
- Jumat, 18 Oktober 2024 | 20:15 WIB
Rocky Gerung (Tangkap layar youtube Rocky Gerung Official)
Rocky Gerung (Tangkap layar youtube Rocky Gerung Official)

Bisnisbandung.com - Kontroversi mengenai disertasi Menteri Bahlil Lahadalia, yang baru saja meraih gelar doktor dalam kebijakan strategis dari Universitas Indonesia (UI), semakin memanas karena waktu yag ditempuh terlampau singkat.

Bahlil Lahadalia lulus dengan predikat ‘cum laude’, sejumlah pihak meragukan keabsahan gelar tersebut.

Beberapa alumni Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UI bahkan mengajukan petisi untuk meninjau ulang pemberian gelar tersebut. Rocky Gerung ikut menyoroti permasalahan ini.

Menurut Rocky Gerung, disertasi Bahlil memicu pertanyaan seputar kejujuran akademis, terutama terkait dengan dugaan adanya ‘conflict of interest’ antara promotor disertasi dengan Bahlil.

Baca Juga: Dari Baliho ke Media Sosial, Kritik Rocky Gerung terhadap Jokowi

“Akhirnya, soal disertasi Bahlil ini jadi problem nasional. Saya barusan dalam pertemuan alumni, terutama anak-anak FISIP, menganggap bahwa ada hal yang harus dilanjutkan, dan saya kira benar karena ini adalah soal kejujuran akademis,” ungkapnya.

Hal ini diperkuat dengan indikasi bahwa salah satu promotornya baru saja diangkat menjadi komisaris, yang kerap dipersepsikan sebagai bentuk sogokan jabatan di Indonesia.

“Tidak ada masalah sebenarnya soal komisaris itu karena urusan bisnis lain dengan urusan akademis,” ucap Rocky Gerung dilansir dari youtube pribadinya.

“Tetapi di Indonesia, komisaris itu sering kali dianggap sebagai sogokan jabatan. Jadi terlihat betul ada ‘conflict of interest’ antara Profesor Candra, atau siapa namanya, dengan Saudara Bahlil yang akhirnya memperoleh predikat cum laude,” lanjutnya.

Baca Juga: Menanti Kinerja Kabinet Prabowo-Gibran, Jusuf Kalla Berikan Pandangan Menarik

Rocky Gerung juga menilai kualitas akademis disertasi tersebut. Ia menegaskan bahwa sebuah disertasi harus berkontribusi pada pengembangan teori dan tidak hanya sekadar menjadi laporan deskriptif.

Dalam pandangannya, penelitian Bahlil dinilai kurang mendalam dan tidak mampu memberikan jawaban terhadap pertanyaan mendasar yang seharusnya menjadi inti dari penelitian akademis.

Selain itu, Rocky Gerung mempertanyakan etika dan integritas proses pembimbingan serta pengujian disertasi.

Baca Juga: Pembekalan Kabinet Prabowo, Rocky Gerung: Apakah Gibran Siap Menyongsong Tantangan Global?

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Alit Suwirya

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X