Insentif ini, menurut Eep, tidak selalu berupa materi, tetapi bisa berupa kebebasan untuk menjalankan kebijakan yang mendukung kepentingan mereka.
Meskipun demikian, loyalitas semacam ini, lanjutnya, tidak otomatis berlanjut di bawah Prabowo, karena setiap menteri diharapkan menyesuaikan diri dengan pola kepemimpinan baru.
Eep Saefulloh menilai bahwa meskipun 21 menteri eks-kabinet Jokowi ada di kabinet Prabowo, loyalitas mereka kepada Jokowi tidak serta-merta akan mengarah pada pengaruh Jokowi di pemerintahan baru ini.
Sebaliknya, kepemimpinan Prabowo diyakini akan membawa dinamika baru yang berbeda dengan pemerintahan sebelumnya.
“Indikasi ke arah ini sudah terlihat dalam beberapa kesempatan. Prabowo Subianto, sebagai presiden baru, sudah memberikan ketegasan tentang ketidak akan tinggal diamnya presiden ketika ada yang harus dilakukan terhadap para menterinya,” ucap Eep Saefulloh.***
Baca Juga: Prabowo dan Ancaman Korupsi, Effendi Gazali: Butuh Tindakan Nyata!
Artikel Terkait
Stop Mobilisasi Anak untuk Memuja Pejabat! Rocky Gerung: Saya Kira Ini Bukan Ide Prabowo
Anak Sekolah di Sleman Dikerahkan Ke Jalan Sambut Prabowo, Rocky Gerung: Itu Bertentangan dengan Inti Pendidikan
Pembekalan untuk Menteri, Hamdi Muluk: Prabowo Cetak Sejarah Baru di Kabinet Indonesia
Prabowo Kehilangan Nilai Tambah, Hendri Satrio: Tidak Libatkan Bambang Widjojanto di Kabinet Merah Putih
Prabowo dan Ancaman Korupsi, Effendi Gazali: Butuh Tindakan Nyata!
Prabowo Hadapi Beban Hutang, Pengamat: Mengapa Menteri Keuangan Masih Menggunakan Sri Mulyani