Laksamana Sukardi: PDIP Gagal dalam Detoksifikasi, Masih Terkungkung Kekecewaan Kekalahan

photo author
- Kamis, 24 Oktober 2024 | 21:30 WIB
Laksaman Sukardi (Tangkap layar youtube Total Politik)
Laksaman Sukardi (Tangkap layar youtube Total Politik)

Bisnisbandung.com - Laksamana Sukardi memberikan pandangan kritis terhadap Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), yang dinilai gagal menjalani proses detoksifikasi politik.

Menurut Laksamana Sukardi, sejak partai tersebut mengalami kekalahan, PDIP belum mampu keluar dari bayang-bayang kekecewaan dan kemarahan.

“Komentar-komentar elit PDIP masih merefleksikan kemarahan dan kekecewaan atas kekalahan. Belum ada pernyataan-pernyataan sebagai oposisi yang layak dipilih nanti dalam pemilu yang akan datang,” ujarnya dilansir dari youtube Total Politik.

“Elit partai, masih merefleksikan sikap negatif yang justru menghambat proses transformasi menjadi partai yang lebih progresif dan siap untuk menjadi oposisi yang efektif,” lanjutnya.

Baca Juga: Prabowo Sadarkan Indonesia untuk Menghadapi Kenyataan, Pengamat: Era Pencitraan Jokowi Selesai

Dalam konteks oposisi, PDIP diharapkan mampu menawarkan visi yang lebih aspiratif dan solutif bagi masalah politik dan sosial, baik di dalam negeri maupun di kancah global.

 Namun, menurut Laksaman Sukardi, hingga saat ini PDIP belum menampilkan gagasan-gagasan besar yang dapat menginspirasi rakyat.

Sebaliknya, retorika partai lebih sering dipenuhi dengan keluhan dan kritik yang kurang membangun, baik di media sosial maupun di televisi.

Laksamana Sukardi juga menyoroti bahwa kritik yang dilontarkan PDIP terhadap demokrasi yang disebut mengalami "abuse of power" atau "the dark side of democracy" baru muncul ketika mereka merasa menjadi korban.

Baca Juga: BRI Perkuat Sinergi dengan Badan Kepegawaian Negara, Langkah Jitu Optimalkan Layanan Perbankan

Selama berada dalam posisi yang diuntungkan oleh sistem politik, tidak ada suara kritis dari partai tersebut.

 Hal ini, dalam pandangan Laksamana Sukardi, menunjukkan kurangnya konsistensi dalam sikap politik PDIP, yang hanya bersuara keras ketika merasakan kerugian.

Ia juga menekankan pentingnya PDIP untuk benar-benar menjadi oposisi yang kredibel, dengan menyuarakan aspirasi yang jelas dan berani.

Baca Juga: Prabowo Bukan Politisi Bodoh, Erros Djarot: Akan Ada Kejutan

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Alit Suwirya

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X