Bisnisbandung.com - Dalam dinamika politik perputaran kekuasaan selalu menjadi ajang kompromi.
Menurut pengamat politik Nasir Djamil hal ini terlihat jelas dalam susunan kabinet yang tengah disusun oleh Presiden terpilih Prabowo Subianto.
Nasir Djamil menjelaskan salah satu partai yang menjadi sorotan adalah Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang hingga kini belum terlihat mendapatkan jatah kursi menteri di kabinet baru.
Baca Juga: Liam Payne Meninggal di usia 31 tahun Akibat terjatuh dari Hotel Lantai 3 di Argentina
Nasir Djamil menyatakan bahwa dalam politik tidak ada musuh abadi maupun kawan sejati.
"Yang ada hanyalah kepentingan abadi," ujar Nasir Djamil yang dikutip dari youtube Indonesia Lawyers Club.
Nasir Djamil menekankan jika kepentingan tersebut diarahkan untuk kesejahteraan rakyat, tentu itu bisa diterima.
Namun jika hanya untuk keuntungan elit tertentu hal itu akan merusak tatanan negara.
Menurut Nasir Djamil, Prabowo telah memberikan sinyal untuk merangkul berbagai kalangan politik termasuk partai-partai yang mendukung calon presiden lain pada Pemilu 2024.
Baca Juga: Akademisi UNPAD Sampaikan Anotasi Atas Kasus Mardani H Maming
"Pak Prabowo membuka pintu ingin menyatukan pemimpin elit negeri ini," jelasnya.
Ini terlihat dari pertemuan Prabowo dengan sejumlah tokoh politik termasuk Ketua Umum NasDem Surya Paloh.
Namun di balik pintu terbuka itu masih ada dinamika, Nasir Djamil mengungkapkan bahwa mereka yang telah dipanggil belum tentu mendapat posisi menteri.
Artikel Terkait
Katanya Kejar Koruptor sampai Antartika, Akbar Faizal Sindir Prabowo Kok Pilih Menteri Bermasalah
Nasihat Ma'ruf Amin untuk Membangun Kepemimpinan Gibran Rakabuming
Dari Narsis ke Delusi, Rocky Gerung: Gambaran Jokowi Jelang Akhir Masa Jabatan
50% Isi Kabinet Jokowi Pindah ke Prabowo, Feri Amsari: Gibran Butuh Perlindungan?
Korps Pemberantasan Korupsi, Kapolri Jenderal Listyo Sigit: Upaya Baru untuk Menangkal Kejahatan Korupsi di Indonesia
Suparman Marzuki: Di Balik Citra Baik Jokowi Ada Bahaya yang Mengintai