Namun, alasan ini dianggap tidak masuk akal karena Arsjad sebelumnya sudah berkonsultasi dengan para ketua Kadin daerah dan mendapatkan izin untuk terlibat dalam kampanye politik.
Konflik ini sempat diupayakan untuk diselesaikan secara damai melalui mediasi pemerintah.
Ade Armando juga menyoroti bahwa kubu Anindya mencoba mengalihkan perhatian publik dengan memasukkan nama-nama tokoh terkenal dalam susunan pengurus yang baru.
Baca Juga: Everything Will Be OK! Qodari Yakin: Jokowi Nggak Akan Dipenjara
Beberapa nama yang disebutkan adalah Hashim Djojohadikusumo, adik Prabowo, sebagai Ketua Dewan Penasihat, dan Raffi Ahmad sebagai Wakil Ketua Bidang Industri Kreatif.
Namun, Ade Armando meragukan apakah tokoh-tokoh ini menyadari bahwa mereka diangkat oleh Kadin yang tidaksah.
Ade Armando mengatakan upaya kudeta ini adalah cerminan dari praktik kekuasaan yang arogan, di mana aturan dilanggar dan prinsip “tujuan menghalalkan cara” diterapkan.***
Baca Juga: Tak Penuhi Syarat, Refly Harun Ungkap Risiko Pelantikan Wakil Presiden Terpilih
Artikel Terkait
Anindya Bakrie Jadi Ketum KADIN Versi Munaslub, Rocky Gerung: Imbas Cawe-cawe Jokowi!
Jejak Gemilang Arsjad Rasjid, Eks Ketum Kadin yang Digantikan oleh Anindya Bakrie
Tolak Munas Kadin, Arsjad Rasjid Tunjuk Hamdan Zoelva untuk Tempuh Jalur Hukum
Ketum KADIN Di Kudeta, Selamat Ginting Sebut Wajar: Arsjad Rasjid Saja Diangkatnya Tidak Lazim
KADIN Berubah, Kun Nurachadijat: Ekonomi Indonesia Ikut Berubah? Munaslub Sinyal Kebijakan Baru Prabowo
Jimly Asshiddiqie: KADIN Harus Tetap Jadi Lembaga Publik Bukan Swasta