"Jika tidak, kita akan terus berputar dalam lingkaran setan yang sama, di mana uang dan kekuasaan mengalahkan nilai-nilai moral dan etika," ucapnya.
Fenomena kronisme yang kembali muncul di era sekarang juga menjadi sorotan Sujiwo Tejo.
Dia mengingatkan publik akan masa Orde Baru (Orba) yang terkenal dengan praktik nepotisme dan kronisme.
"Seolah-olah kita tidak belajar dari sejarah. Kronisme kembali merajalela, di mana orang-orang yang dekat dengan kekuasaan mendapatkan posisi strategis," katanya.
Baca Juga: Program Pemeriksaan Kesehatan Gratis BRI Peduli Jangkau 13.200 Orang di Indonesia
Sujiwo Tejo menekankan bahwa kondisi ini tidak hanya merugikan individu yang tidak memiliki koneksi tetapi juga berpotensi menghambat kemajuan bangsa.
"Kita harus memutus mata rantai ini dan memperjuangkan sistem yang adil dan transparan," tandasnya.
Sujiwo Tejo berupaya mengajak masyarakat untuk berpikir kritis terhadap kondisi politik saat ini.
Dia percaya bahwa kesadaran dan partisipasi aktif masyarakat adalah kunci untuk mendorong perubahan.
"Setiap orang memiliki peran dalam memperbaiki bangsa ini. Jangan biarkan suara kita tenggelam dalam kebisingan politik," ujarnya.***
Artikel Terkait
Deflasi 5 Bulan, Pemerintah Klaim Berhasil! Rocky Gerung: Aneh
Jokowi Tak Sebercanda Itu! Ade Armando Sebut Eep Saefulloh Menciptakan Ilusi
Prabowo vs Jokowi, Bivitri Susanti: Kuasa di Balik Pemilihan Pimpinan KPK
Negara Hukum Tak Kenal Kasih, Mahfud MD: Ahli Pidana dan Tata Negara Siap Periksa Jokowi dan Gibran
Ketika Akal Digantikan Amplop, Rocky Gerung: Masa Depan Politik Kita Terancam
IKN Proyek Ambisius atau Sekadar Kelucuan? Ini Kritik Sulfikar Amir