"Kalau negara dipimpin dengan tidak adil, ada dua kemungkinan: negara akan menjadi totaliter atau akan runtuh dengan sendirinya. Kedua skenario ini sangat berbahaya," ungkap Mahfud MD.
Ia juga menegaskan bahwa negara totaliter pada akhirnya akan menghancurkan dirinya sendiri.
Oleh karena itu Mahfud MD mendesak agar demokrasi dan penegakan hukum harus dijaga dengan serius.
"Kita harus membangun kembali kampus yang beradab, di mana suara kritis tidak dibungkam dan perbedaan pendapat dihormati. Sekarang kampus-kampus kita sudah rusak oleh intervensi politik," ujarnya.
Baca Juga: Cara Cepat Belajar Memahami dan Menyesuaikan Waktu dengan PST (Pacific Standard Time)
Mahfud MD menegaskan bahwa dia tidak takut menghadapi serangan balik akibat kritikannya ini.
"Ini prinsip saya, demi masa depan demokrasi, konstitusi, dan penegakan hukum di Indonesia," pungkas Mahfud MD.***
Artikel Terkait
Korupsi Proyek Bandung Smart City, Mantan Sekda Ema Sumarna dan 3 Politikus Ditahan KPK
Suap Rp1 Miliar! Mantan Sekda Kota Bandung Ema Sumarna Terseret Kasus Proyek Bandung Smart City
Rocky Gerung Menantang Prabowo, Bagaimana Mengatasi Utang Besar Jokowi?
Menggali Sisi Gelap, Ichsanuddin Noorsy Bicara Tentang Jakarta sebagai Kota Global
Kaesang dan Fenomena JADONG, Okky Madasari: Arti Sebenarnya di Balik Sikapnya
Prabowo Perang Melawan Korupsi, Norman Hadinegoro: Kader Gerindra Perlu Bersikap Hati-hati