"Banyak yang terkejut ketika mengetahui bahwa Ibu Iriana, sama seperti anak-anak dan menantunya, juga kerap tampil dengan barang-barang branded yang harganya tidak murah," tutur Rocky Gerung.
Lebih lanjut Rocky Gerung mencoba melihat situasi ini dari perspektif feminis.
Menurutny, Ibu Iriana berada di persimpangan peran sebagai seorang istri, ibu, dan tokoh publik.
Dia harus menanggung beban yang sangat berat menjelang akhir masa jabatan suaminya sementara anak-anaknya terus disorot baik karena karir politik maupun skandal yang menyertai.
Baca Juga: Ini Dia Tips Bisnis Di Bidang Pariwisata Agar Laris Manis!
"Secara psikologis, tekanan ini sangat besar bagi Ibu Iriana. Dia tidak hanya menghadapi akhir masa jabatan Jokowi tapi juga harus berurusan dengan opini publik yang terus menyorot keluarganya," ujar Rocky Gerung.
Rocky Gerung juga menyinggung soal potensi “Post-Power Syndrome” yang mungkin dialami oleh keluarga Jokowi setelah masa jabatan Presiden berakhir.
"Jokowi dan keluarganya pasti akan menghadapi masa transisi yang tidak mudah. Sebagai istri, Ibu Iriana tentu merasakan dampak dari situasi ini terlebih dengan segala kritik yang menimpa keluarganya,” tambahnya.
Rocky Gerung menyebut bahwa Ibu Iriana kemungkinan mulai merasakan tekanan psikologis yang lebih berat.
"Permintaan maaf dan pamit yang disampaikan Ibu Iriana mungkin mencerminkan keresahan yang dia rasakan terhadap masa depan keluarganya setelah tidak lagi di Istana," pungkasnya.***
Artikel Terkait
Gibran Terperangkap! Roy Suryo Ungkap Bukti Akun Fufufafa Berisi Konten Negatif
Gen Z Melawan, Okky Madasari: Menelusuri Jejak Revolusi Fufufafa
Politik di Era Digital, Hasan Nasbi: Memecah Prabowo-Jokowi-Gibran Adalah Mimpi Buruk!
Menjelang Lengser, Jokowi Hadapi Serbuan Caci Maki! Mahfud MD Buka Suara
Nasib Gibran dan Jokowi di Ujung Tanduk, Rocky Gerung: PDIP Siap Gabung Pemerintahan Prabowo
Ipang Wahid Ungkap Persaingan Sengit di Balik Kabinet Prabowo-Jokowi