Rocky Gerung juga menyebut bahwa Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), partai yang dulu membesarkan Jokowi kini mulai menjaga jarak.
Kondisi ini menunjukkan bahwa Jokowi mulai ditinggalkan baik oleh pendukung maupun “penjilat” yang sebelumnya berada di sekitarnya.
Dalam pandangannya Rocky Gerung menegaskan bahwa pengamanan seorang presiden harusnya menjadi tanggung jawab TNI dan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) bukan oleh pasukan yang dimobilisasi untuk kepentingan politik.
Ia memuji profesionalisme TNI yang selalu menjaga kestabilan politik terutama menjelang transisi kekuasaan.
Baca Juga: Aneka Olahan Dari Pisang Yang Bisa Jadi Ide Bisnis Anda!
“Tidak perlu ada mobilisasi pasukan pembela Jokowi. TNI itu berasal dari rakyat dan akan selalu melindungi rakyat. Jadi, tidak perlu ada yang main-main dengan politik di akhir masa jabatan,” kata Rocky Gerung.
Selain itu Rocky Gerung menyinggung kondisi psikologis Jokowi yang menurutnya tengah gelisah menghadapi akhir masa jabatan.
Menurut Rocky Gerung ini adalah hal yang lumrah bagi seorang pemimpin yang kekuasaannya akan segera berakhir terutama jika merasa bahwa reputasinya tidak akan dikenang dengan baik.
"Reputasi Jokowi memang tidak akan habis tapi rakyat akan menagih pertanggungjawaban politiknya selama 10 tahun memimpin. Apa yang dijanjikan tapi belum terealisasi akan menjadi beban," tutup Rocky Gerung.***
Artikel Terkait
Impeachment di Ujung Jari, Feri Amsari Soroti Skandal "Fufufafa" Gibran
Memahami Serangan Kritik Terhadap Jokowi Melalui Lensa Fahri Hamzah
Menanti Crash Landing, Rocky Gerung Prediksi Masa Depan Gelap Jokowi
Ade Armando Ungkap Langkah Berani Rizieq Shihab untuk Jatuhkan Jokowi
Nebeng atau Gratifikasi? Kritikan Pedas Okky Madasari untuk Kaesang
Jokowi vs SBY & Megawati, Rocky Gerung: Menggali Perbedaan di Ujung Masa Jabatan