Bisnisbandung.com - Isu terkait kemungkinan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) bergabung ke dalam koalisi kabinet Prabowo Subianto kian santer terdengar.
Namun menurut Ketua DPP PDIP Yasonna Laoly hingga saat ini belum ada kepastian terkait langkah PDIP tersebut.
Yasonna Laoly menekankan bahwa keputusan akhir soal bergabung atau tidaknya PDIP ke dalam koalisi pemerintah berada di tangan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Baca Juga: Untuk Para Konten Kreator, Ini Dia Tips Sukses Untuk Anda
Namun ia menegaskan bahwa PDIP selalu berkomitmen membantu setiap pemerintahan yang terpilih.
Dikutip dari youtube kompas, Yasonna Laoly menjelaskan “Apakah PDIP akan masuk dalam kabinet? Itu tanya Ibu Ketua.”
“Tapi yang jelas, PDIP selalu mendukung pemerintahan, apa pun hasilnya. Yang penting, kita fokus membangun bangsa,” ujar Yasonna Laoly.
Selaini itu Yasonna Laoly juga menanggapi pertanyaan terkait rencana pertemuan antara Prabowo Subianto dan Megawati.
Ia menyebut pertemuan tersebut sudah dijadwalkan, namun belum dapat dipastikan kapan akan terjadi.
Baca Juga: Saat Rasa Cemas Melanda, Ini Yang Harus Dilakukan!
Yasonna Laoly menjelaskan “Pak Prabowo dan Ibu Mega akan bertemu seperti yang disampaikan oleh Sekjen Gerindra. Pertemuan ini dijadwalkan sebelum pelantikan.”
“Tapi Ibu Mega masih ada di Rusia dan setelah itu akan lanjut ke Uzbekistan jadi kita tunggu saja,” ungkapnya.
Meski spekulasi soal bergabungnya PDIP ke Koalisi Indonesia Maju terus beredar, Yasonna menegaskan belum ada keputusan resmi terkait hal itu.
Baca Juga: Cari tahu Rahasia Kesehatan dan Kecantikan Alami Kulit dan Rambut ada di Lidah Buaya
Artikel Terkait
Bang Yos Ungkap Tantangan Berat untuk Gubernur Jakarta Terpilih
Eros Djarot Bongkar "Borok" Keluarga Jokowi, Kesederhanaan yang Ternoda
Rocky Gerung Ungkap Kekecewaan PDIP: Jokowi Dari Pria Sederhana ke Penguasa Tirani
Akhir Masa Jabatan Jokowi, Haris Azhar: Soft Landing, Hard Landing, atau Nggak Landing?
Rocky Gerung Bongkar Alibi Kaesang, Rencana Jahat atau Kebetulan?
Mahfud MD Pertanyakan Kredibilitas MK, Masih Masuk 10 Besar Dunia?