Bisnisbandung.com - Puan Maharani dianggap memiliki peluang besar untuk menjadi Wakil Presiden mendampingi Prabowo Subianto dalam pemerintahan mendatang, di tengah skandal yang menjerat Gibran Rakabuminng Raka.
Menurut pengamat politik Selamat Ginting, langkah ini sangat mungkin terjadi sebagai bentuk persatuan nasional, mengingat posisi strategis PDIP sebagai salah satu partai politik terbesar di Indonesia.
PDIP yang merupakan metamorfosis dari PNI memiliki sejarah panjang dalam politik nasional dan peran penting di pemerintahan.
Baca Juga: OJK Tegaskan: Aturan Pencairan Dana Pensiun sebelum 10 tahun
Dengan Prabowo terpilih sebagai presiden, adanya ketidakjelasan mengenai partai politik yang akan menduduki kursi wakil presiden dapat memicu instabilitas politik.
“Nah, sekarang dengan posisi Gerindra sebagai presiden, kemudian wakil presidennya tidak jelas partai politiknya, ini berpotensi mengguncang stabilitas,” ucap Selamat Ginting.
Oleh karena itu, Selamat Ginting melihat peluang besar bahwa Prabowo akan mengajak PDIP, yang memiliki kekuatan politik signifikan, untuk bergabung dalam pemerintahan demi menjaga kestabilan dan persatuan nasional.
“Misalnya, persoalan di PTUN masih bergulir, Ini terkait gugatan yang sudah diajukan mengenai keabsahan Gibran,” ujar Selamat Ginting.
Baca Juga: Apa Kata M. Qodari Tentang Kunjungan Paus dan Stabilitas Politik Indonesia
“Persoalan yang digugat bukan hanya itu, Bung. Banyak hal, seperti akun media sosial ‘Fufufafa, yang kini terungkap diduga milik Gibran dan lainnya,” tambahnya.
Dalam konteks ini, Puan Maharani dinilai sebagai kandidat potensial untuk posisi Wakil Presiden, sebuah langkah strategis yang bisa diputuskan melalui Sidang MPR.
“Jadi, menurut saya, ke depannya bukan tidak mungkin presiden terpilih Prabowo Subianto, demi persatuan nasional, akan mengajak PDIP untuk masuk dalam pemerintahan dan kabinetnya,” lugasnya.
“Maka, kalau melihat dalam persepsi politik seperti itu, sangat mungkin, Bung. Sangat mungkin melalui forum Sidang MPR nanti, Puan akan bisa menjadi wakil presiden dari Prabowo Subianto karena itu dianggap sebagai jalan tengah untuk persatuan nasional,” lanjutnya.
Artikel Terkait
Transisi Kepemimpinan di Bawah Bayang-Bayang Politik Kotor, Pengamat: Mampukah Prabowo-Gibran Mengatasi?
Ridwan Kamil: Kedekatan dengan Prabowo Akan Bantu Akselerasi Pembangunan Jakarta
Meskipun Cuaca Politik Tidak Selalu Cerah, SBY Tegaskan Pentingnya Dukungan Demokrat untuk Prabowo
Rocky Gerung Soroti Potensi PDIP Bergabung dalam Kabinet Prabowo, Risiko bagi Demokrasi?
SBY Sindir Jokowi dan Prabowo, Rocky Gerung: Tafsir Metafora ‘Dua Matahari’ dalam Pidato SBY
Jusuf Kalla Berharap Prabowo Memilih Kabinet Berdasarkan Kemampuan, Bukan Politik
SBY Ingatkan Bahaya 'Matahari Kembar', Rocky Gerung: Cawe-Cawe Jokowi Bisa Bikin Kacau Negara!