Bisnisbandung.com - Pengamat politik M Qodari mengungkapkan keyakinannya terkait partai baru Anies Baswedan.
Menurut Qodari, Anies Baswedan memiliki potensi besar untuk mendirikan partai politik yang bisa menjadi salah satu yang terbesar di Indonesia.
M Qodari menjelaskan modal awal sebesar 25% suara yang didapat Anies dalam pemilihan presiden (Pilpres) merupakan angka yang sangat menjanjikan untuk meluncurkan sebuah partai baru.
Baca Juga: Cara Menjaga Persahabatan Agar Langgeng Senantiasa
Qodari menyoroti bagaimana banyak tokoh politik Indonesia sukses melalui pendirian partai.
Gus Dur dengan PKB, Amin Rais dengan PAN, dan SBY dengan Demokrat adalah beberapa contoh yang menunjukkan bahwa mendirikan partai bisa menjadi langkah strategis untuk meraih kekuasaan.
SBY khususnya berhasil dengan sangat gemilang memanfaatkan partai Demokrat untuk menjadi Presiden Indonesia pada tahun 2004.
Dengan melihat tren ini, M Qodari berpendapat bahwa Anies Baswedan saat ini berada dalam posisi yang sangat strategis.
Baca Juga: Khasiat Madu, Superfood Asli Indonesia yang Memiliki Manfaat ntuk Kesehatan dan Kecantikan
Dikutip dari youtube Indonesia Lawyers Club, M Qodari menjelaskan “Anies memiliki popularitas yang tinggi dan dukungan relawan yang luas.”
“Jika dia mampu mentransformasikan dukungan 25% suara Pilpres menjadi dukungan untuk partai politik maka potensi partai tersebut untuk menjadi salah satu yang terbesar di Indonesia sangatlah besar,” ungkap Qodari.
Namun M Qodari juga mengingatkan bahwa mendirikan partai politik baru bukan tanpa tantangan.
Selain memerlukan dukungan populer Anies harus memastikan bahwa jaringannya tetap solid dan memenuhi persyaratan peserta pemilu.
Kunci utama adalah konsolidasi relawan dan persiapan yang matang agar partai baru ini bisa bersaing di arena politik nasional.
Baca Juga: Mengenal Pemanis Alami Yang Relatif Aman Untuk Penderita Diabetes
Artikel Terkait
Waspada! Amien Rais: Jokowi Bisa Buat Kekacauan Menjelang Akhir Masa Jabatan
Menteri-Menteri Rutin Temui Gibran di Solo, Rocky Gerung: Ada Apa di Balik Pertemuan Itu?
Menyoroti Budaya Feodal di Politik Indonesia, Berikut Pandangan Jimly Asshiddique
Jusuf Kalla Kritik Nadiem Makarim, Menteri Pendidikan Harusnya Aktif Bukan Hanya di Kantor!
Pramono Anung: Ahok Sosok Berani Tapi Semua Gubernur DKI Punya Nilai Plus
Ridwan Kamil: Kedekatan dengan Prabowo Akan Bantu Akselerasi Pembangunan Jakarta