Pandji juga mengidentifikasi adanya fase “pubertas politik,” di mana individu yang baru terjun ke dunia politik seringkali emosional dan kurang logis.
Menurutnya ini adalah bagian dari proses pendewasaan yang harus dilalui, baik untuk mereka yang baru belajar politik maupun untuk masyarakat umum.
Pandji juga menyoroti pentingnya menjaga komunikasi dan membuka ruang untuk dialog, terutama di tengah perbedaan pandangan politik.
Baca Juga: Step By Step Make Up Natural Untuk Sehari-hari
Dia menceritakan bagaimana beberapa temannya merasa tertekan dan terisolasi karena pandangan politik mereka dan menekankan pentingnya merangkul dan berdialog daripada memusuhi.
“Mendukung atau menolak seseorang tidak berarti kita harus menolak semua orang di luar kelompok kita. Ini adalah pandangan yang salah dan justru mempersempit ruang untuk dialog yang konstruktif,” tegasnya.
Selain itu Pandji membahas pentingnya transparansi dalam media sosial terutama terkait dengan endorsement politik dan iklan berbayar.
Ia menilai bahwa pengungkapan yang jelas tentang hubungan finansial atau dukungan politik sangat penting untuk menjaga integritas informasi yang beredar di masyarakat.
Baca Juga: Tren Fashion Musim Panas 2024 Ini Bisa Jadi Referensi Kamu Untuk Tampil Keren
“Pajak dan regulasi memang penting tetapi yang lebih esensial adalah transparansi dalam setiap dukungan atau endorsement. Publik berhak mengetahui konteks di balik setiap informasi yang mereka terima,” ujar Pandji.
Pesan Pandji ini menggarisbawahi pentingnya menjaga etika dalam politik dan media sosial, serta menegakkan prinsip-prinsip demokrasi yang sehat.
Di tengah ketegangan politik yang semakin meningkat pandangan Pandji ini menjadi pengingat akan pentingnya dialog terbuka dan tanggung jawab bersama dalam menjaga kualitas demokrasi Indonesia.***
Artikel Terkait
Prabowo Sebut Pilkada Jawa Barat Ngeri-Ngeri Sedap, Adi Prayitno: Ketegangan Memuncak!
Mengapa PDIP Menjauh dari Anies? Chico Hakim Tawarkan Penjelasan Lengkap
Adian Napitupulu: Dari Pendukung Setia Jokowi Kini Jadi Kritikus Utama, Apa yang Terjadi?
Waspada! Amien Rais: Jokowi Bisa Buat Kekacauan Menjelang Akhir Masa Jabatan
Menteri-Menteri Rutin Temui Gibran di Solo, Rocky Gerung: Ada Apa di Balik Pertemuan Itu?
Menyoroti Budaya Feodal di Politik Indonesia, Berikut Pandangan Jimly Asshiddique